tag:blogger.com,1999:blog-49169483298637520072024-02-18T22:07:00.792-08:00!p@N™!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-9689593000050667562012-11-28T20:50:00.000-08:002012-11-28T20:50:52.452-08:00Tips Cara Memilih Laptop Yang Baik <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnrDfUg3yJkjY7ZFbsVLFoi18fagJGbB4y9nBuKQSSk15pQ0psgI_nY8HOTe4kKsjqTrTlZtwACDQEqlaV_uGThh0gDhrlT_o82R9v_J9_TFKvcNtKwXcoSDmjyHvrYPupqsH7sD9QUFw/s1600/126923-toshiba-laptop-reviews-qosmio-f755-3d290-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnrDfUg3yJkjY7ZFbsVLFoi18fagJGbB4y9nBuKQSSk15pQ0psgI_nY8HOTe4kKsjqTrTlZtwACDQEqlaV_uGThh0gDhrlT_o82R9v_J9_TFKvcNtKwXcoSDmjyHvrYPupqsH7sD9QUFw/s320/126923-toshiba-laptop-reviews-qosmio-f755-3d290-3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="margin-bottom: 0in;">
Teknologi semakin canggih, keberadaan
<a href="http://www.omdading.com/2012/02/tips-cara-memilih-laptop-yang-baik.html" target="_blank"><b>laptop</b></a>
sangat mempermudah kita dalam melakukan aktivitas keperluan
sehari-hari sampai berselancar di dunia maya sebagai pegangganti
<a href="http://www.omdading.com/" target="_blank"><b>komputer</b></a>.
Karena bentuknya yang simpel dan mudah untuk dibawa kemana-mana.</div>
<br />
<div style="margin-bottom: 0in;">
Perkembangan jejaring sosial serta
kebebasan orang untuk mengakses internet via wifi di ruang publik
seperti mall, cafe, sekolah, kampus dan area <b>internet</b> lainnya
mendorong orang untuk <u><b>membeli laptop</b></u>. Perlu diketahui
banyak ragam dan jenis, tipe serta merk yang ditawarkan oleh produsen
laptop dengan berbagai fitur-fitur yang menarik, oleh sebab itu kita
harus cermat <i>memilih laptop</i> sesuai dengan kebutuhan kita
mengingat laptop bukanlah barang yang murah. Berikut beberapa hal
atau <a href="http://www.omdading.com/" target="_blank"><b>tips</b></a>
yang harus diperhatikan ketika hendak <a href="http://www.omdading.com/2012/02/tips-cara-memilih-laptop-yang-baik.html" target="_blank"><i><b>membeli
sebuah laptop</b></i></a> :</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3GVKphX4xM20J0yycykr9Fj6S6Fy07wdD3Q2ddgDjLKAuNIU4MOF3bNOJWqb74O-a53ZKVGZRu1hWtHRw32SR4jbFndy9UuTWAvGFC8jU3Eb79Xdq4eb1TfV5KnDtjZsRtaZTowqTt04/s1600/hp-mini-1000.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3GVKphX4xM20J0yycykr9Fj6S6Fy07wdD3Q2ddgDjLKAuNIU4MOF3bNOJWqb74O-a53ZKVGZRu1hWtHRw32SR4jbFndy9UuTWAvGFC8jU3Eb79Xdq4eb1TfV5KnDtjZsRtaZTowqTt04/s200/hp-mini-1000.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
1. Pilih <b>laptop</b> yang bermerk,
disini artinya merk laptop yang sudah terkenal, sudah teruji
kualitasnya. Hal ini juga manjadi referensi karena biasanya merk
identik dengan kualitas yang ditawarkan.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br />2. Mencari referensi
harga, hal ini dapat dilakukan dengan cara browsing atau website toko
yang menyediakan situs untuk layanan online dalam menentukan harga,
fungsinya untuk menyesuaikan dengan dana dan kebutuhan laptop yang
diinginkan. Selain itu sebagai tolak ukur saat membeli laptop.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
3. Tentukan fungsinya, artinya nanti
akan anda gunakan untuk apa. Apa untuk mengajar, untuk bermain game,
membuat program atau mendesain, untuk keperluan kantor, atau untuk
browsing dan chatting.<br /><br />4. Jika <b>laptop</b> hanya digunakan
untuk penunjang sarana mengajar seperti hanya untuk pengetikan,
pengolahan data, office program yaitu word, powerpoint, presentasi
dan lain-lain, maka sebaiknya laptop memiliki prosessor intel celeron
dan RAM 128 MB keduanya sudah dapat memadai aktivitas tersebut.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
5. Jika anda seorang <b>programmer</b>,
desain grafis atau gamers sejati yang harus diperlukan laptop yang
menitikberatkan pada kartu VGA dan memori yang handal. Gunakan laptop
dengan kemampuan lebih tinggi dapat memilih dengan teknologi multi
core dan berarsitektur 64 bit.<br /><br />6. <b>Laptop</b> untuk seorang
developer biasanya menggunakan aplikasi software developing oleh
sebab itu membutuhkan resource yang cukup tinggi, selain disarankan
untuk menggunakan teknologi multi core dan arsitektur 64 bit anda
harus mempertimbangkan prosessor dan memori yang memiliki spesifikasi
sangat tinggi karena aplikasi dan developing memiliki tools yang
sangat banyak memakan memori.<br /><br />7. <b>Laptop</b> hanya untuk
dibawa berpergian, kegiatan mobile, melakukan aktivitas sehari-hari
seperti kegiatan browsing, chatting, sebaiknya lebih memilih laptop
para perangkat yang mampu bertahan lama seperti pada umur baterai,
beban berat laptop, ukuran layar, dan fitur internal koneksi seperti
modem, bluetooth, kabel data, WiFi serta webcam.<br /><br />8.
Pertimbangkan daya jual kembalinya, artinya jika <b>laptop</b> ingin
dijual kembali yang perlu diperhatikan yaitu layanan garansi, tempat
service resmi, dan kemudahan memperoleh spare part sehingga mudah
mendapatkannya apabila terjadi kerusakan pada laptop kita. Dengan
memilih laptop merk terkenal harga jualnya pun akan tetap tinggi.
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-887988440705969352011-05-17T22:29:00.000-07:002011-05-17T22:30:51.538-07:00ERIODE PERCOBAAN ATAU PARALLEL RUN(THE TRIAL PERIOD OR PARALLEL RUN)<span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'Bitstream Vera Serif', georgia, times, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; "><div style="text-align: justify; font-family: arial, helvetica, sans-serif; "><br />Periode percobaan atau parallel run adalah pendekatan yang paling umum untuk penerimaan. Menggunakan pendekatan ‘Periode Percobaan’ tim proyek mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh user. Pendekatan ‘Parallel Run’ menambahkan dimensi untuk peralihan sistem lama yang sudah berjalan dengan baik sebagai perbandingan dan cadangan.<br /><br />Dalam kedua kasus ini klien menggunakan sistem baru selama ‘X’ hari. Jika tidak ada masalah maka user menerimanya, jika ada masalah maka tim proyek berusaha memperbaikinya dan melakukan kembali percobaan selama ‘X’ hari.<br /><br />Pendekatan ini cukup mudah, tetapi ada beberapa kekurangan :<br />1. Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama ‘X’ hari untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Kadang-kadang sistem software yang rumit tidak pernah 100% di-debug.<br /><br /><br />2. Mungkin sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah. Jika 10 user berada pada sistem yang interaktif dan sistem tersebut rusak, ini merupakan tantangan untuk menemukan dengan tepat apa yang menyebabkan sistem tersebut rusak.<br /><br />3. Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba dalam ‘X’ hari. Penulis pernah melihat sebuah sistem akuntansi yang diterapkan pada awal tahun fiskal baru. Sistem itu berjalan baik selama masa percobaan (6 bulan) sampai mengalami kegagalan pada akhir tahun fiskal ketika akuntan mencoba untuk melakukan tutup buku. Sayangnya garansinya telah habis dan penjual (vendor) tidak mau memperbaikinya.<br /><br />4. Biarkan end user masuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat. Karena dalam hal ini faktor penampilan lebih berperan. Seperti dalam roman, kesan pertama sangat penting.. <img title="setuju" alt="setuju" src="http://v-class.gunadarma.ac.id/theme/chameleon/pix/s/approve.gif" /><br /></div><div class="commands" style="padding-top: 0.5em; text-align: right; clear: both; "></div></span>!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-84465491342296395622011-05-17T22:08:00.000-07:002011-05-17T22:09:14.797-07:00LANGKAH LANGKAH PEMROGRAMANLangkah 1. Rencana Penggabungan (Plan The Integration)<br />Menurut akal sehat anda tidak akan dapat membuat semua program sekaligus dan kemudian membuang semuanya – ini memerlukan rangkaian langkah demi langkah. Rencanakan urutan dimana anda akan menggabungkannya.<br />Langkah 2. Mendisain Modul (Design The Module)<br />Programmer menerima beberapa tingkatan disain dari fase disain. Tugasnya adalah memecah modul secara rinci ke tingkat yang lebih rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk melakukan pemrograman. Ini disebut disain modul.<br />Langkah 3. Telusuri Disain Modul(Walk Through The Module Design)<br />Seperti pada tingkat atas dan menengah dari disain, pertukaran harus dibuat sebaiknya pada tingkat yang paling rendah. Telusuri disain dari masing-masing modul sebelum melakukan pengkodean. Penelusuran ini sangat kecil : hanya programmer yang tepat, supervisor dan mungkin programmer lainnya yang perlu diperhatikan. Kegunaan dari penelusuran disain modul adalah untuk memastikan bahwa disain yang terbaik yang telah dilakukan, semua fungsi telah dialamatkan dan semua bagian telah ditangani.<br />Langkah 4. Rencana Bagaimana Menguji Modul (Plan How To Test The Module)<br />Programmer harus menyiapkan rencana pengujian modul dan data pengujian sebelum dikodekan. Rencana pengujian dilakukan setelah kode ditetapkan. Mereka cenderung hanya menguji bagian kode yang paling ‘sulit’. Pimpinan proyek bisa saja melakukan tuntutan pada penelusuran rencana pengujian sepanjang disain modul sedang dilaksanakan. Kerjakan penelusuran ini bersama-sama.<br />Langkah 5. Kode Setiap Modul (Code Each Module)<br />Standar pengkodean akan ditetapkan pada saat disain sistem. Kita tidak membahas bagaimana membuat program – lihat Referensi 12 (tulisan ini membahas disain sama baiknya dengan pemrograman) dan Referensi 13 untuk lebih jelasnya.<br />Berikut ini adalah ringkasan dari sebuah program terstruktur, yaitu :<br />· Jika berukuran kecil. Aturan dasarnya adalah kira-kira 100 baris kode yang dapat dieksekusi dan listingnya tidak lebih dari 2 halaman.<br />· Satu entry, satu exit.<br />· Referensi secara keseluruhan sedikit.<br />· Konstruksi terstruktur yang digunakan : berurutan, IF/THEN/ELSE, CASE, WHILE, UNTIL, CALL (bukan GO TO).<br />Langkah 6. Menguji Modul (Test The Module)<br />Programmer menguji modul dengan menetapkan lingkungan yang tepat, menyediakan beberapa input, membiarkan modul langsung memproses secara logik dan mendapatkan hasilnya. Beberapa input mungkin tidak sebenarnya, terutama jika modul tersebut tidak menyediakan input yang sebenarnya.<br />Modul seharusnya diuji dalam dua tahap, yaitu :<br />· Tahap Pertama disebut pengujian “White Box”. Programmer harus mengetahui isi di dalam modul dan menyediakan data pengujian, sehingga masing-masing path logical dalam program dapat dieksekusi.<br />· Tahap Kedua atau pengujian “Black Box” dapat dilakukan. Dalam pengujian ini, programmer mengabaikan bagian dalam dari modul – data disediakan secara berurut dan dianggap seperti pemakaian sebenarnya.<br />Langkah 7. Menguji Level Terendah dari Integrasi (Test The Lowest Levels Of Integration)<br />Jika modul utama memanggil sub-modul, programmer harus menggabungkan dan menguji semua modul secara bersama-sama. Bahkan jika programmer tidak bertanggung jawab untuk menulis sub-modul, programmer harus menguji perintah CALL dan RETURN dari seluruh modul.<br />Metode terbaik untuk melakukan hal ini adalah membuat sebuah “program stub” (potongan program) sebagai pengganti sub-modul. Potongan program ini dapat terdiri dari empat baris program yang menunjukkan bahwa kontrol sudah diterima dengan baik, tampilkan parameter penerima, jika perlu lakukan pengontrolan kembali dengan beberapa parameter yang tidak sebenarnya.<br />Langkah 8. Menyimpan Semua Hasil Pengujian; Penggabungan Modul-modul Yang Telah Diuji (Save The Results Of All Tests; Submit Finished Modules To Integration)<br />Hasil pengujian digunakan untuk menyusun statistik yang menunjukkan penyebab, cara perbaikan serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan program. Pimpinan proyek biasanya menguasai/mengepalai penggabungan ini pada sistem berukuran kecil sampai sedang.<br />Software seperti CMS (Code Management System) sangat berguna untuk menajemen konfigurasi – menjamin program tetap berjalan sesuai versinya dan mengubah ke source code.<br />Langkah 9. Memulai Dokumentasi User (Get Started On The User Documentation)<br />Apakah programmer bertanggung jawab pada dokumentasi user atau tidak, tahapan ini adalah waktu terbaik untuk menjawabnya.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-63008279215876794422011-04-17T05:56:00.000-07:002011-04-17T05:58:39.286-07:00Langkah - Langkah Pemrograman Dengan Baik<p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;text-indent:.5in;line-height:14.4pt"><span style="font-size: 10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333">Dengan kemajuan teknologi keinginan dan kebutuhan akan informasi semakin meningkat juga, apalagi sekarang mulai masuk era online, era cepat saji, sehingga kebutuhan akan data dan informasi yang cepat saji menjadi keinginan mutlak pimpinan,institusi bahkan client kita. Untuk itu perancanagn sistem atau program untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus dirancang dengan baik dan tepat, apalagi sekarang banyak pemimpin yang sebenarnya tidak mengetahui seluk beluk dari sistem/program tapi berani memutuskan untuk merancang dan menyediakan sistem/program tersebut dalam waktu yang singkat. Bahkan menganggap membuat program seperti kayaknya menggoreng tempe yang menunggu minyak panas tempe dimasukkan, dibolak-balik dah jadi tidak sampai 30 dah jadi. Berdeda dengan prorgram dah jadi yang sudah menjadi produk masal, tidak membutuhkan modifikasi. kalau itu tinggal membeli cd program dah jadi tersebut sehingga tidak usah memerlukan analisis lagi karena programnya dah jadi dan ndak bisa/perlu di modif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;text-indent:.5in;line-height:14.4pt"><span style="font-size: 10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333">Untuk bisa menghasilkan program yang baik memerlukan analisis yang baik pula, baik itu analisis sistem, stuktur data maupun analisis requirement, selin itu juga dipelukan persiapan-persiapan yang matang. Hal ini berlaku bagi siapapun, bahkan seorang programmer professional sekalipun. Sedangkan tahapan apas aja untuk membuat program yang baik akan saya jelaskan dibawah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;text-indent:.25in;line-height:14.4pt"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333">Program memang sudah menjadi</span><span style="font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size: 11.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333"> <b><i>kebutuhan pokok</i></b> </span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:#333333">bagi masyarakat IT. karena segala sesuatu yang dilakukan di dalam IT pastilah memerlukan program. Program yang paling sederhana sekalipun setidaknya memiliki 3 bagian:<o:p></o:p></span></p> <ol start="1" type="1"> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Input – Masukan data.<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Proses – pemrosesan input.<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Output – keluaran program, kebutuhan yang kita harapkan.<o:p></o:p></span></li> </ol> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;text-indent:.25in;line-height:14.4pt"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333">Dalam membuat program, pemrograman adalah pokok dari proses pembuatan program itu sendiri namun pemrograman bergantung dari pemahaman persoalan, analisis sistem, perencanaan-perencanaan dalam mendesain program itu sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;text-indent:.25in;line-height:14.4pt"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333">Selain pemrograman hal yang utama harus dilakukan adalah merencanakan langkah-langkah yang harus diambil dalam menyelesaikan masalah. Karena dengan mengetahui masalah dan langkah-langkah penyelesaikan berarti kita sudah menyelesaikan program tersebut sebanyak 50% dari total pekerjaan, selanjutnya adalah teknis pembuatan itu sendiri yang di kenal dengan pemrograman/koding.Sebaliknya jika kita tidak bisa mengetahui masalah dan belum bisa membuat perencanaan berarti kita sudah merencanakan kegalan itu sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;text-indent:.25in;line-height:14.4pt"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:14.4pt"><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333">Dalam membuat sebuah program setidaknya ada beberapa hal yang perlu anda lakukan:<o:p></o:p></span></p> <ol start="1" type="1"> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level1 lfo2;tab-stops:list .5in"><b><span style="font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Mendefinisikan Masalah/Defining the problem</span></b><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman""><br /> Masalah/Probem disini adalah kompenan apa saja yang diperlukan agar program ini jalan dikenal dengan masukan/inputnya apa saja, mendefinisikan apa yang nanti akan dilakukan oleh program dan bagaimana keluaran dari program yang kita harapkan nantinya. Pada tahap ini juga dikenal requirement analisis atau analisa kebutuhan.<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level1 lfo2;tab-stops:list .5in"><b><span style="font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Perencanaan/Planning</span></b><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">/</span><b><span style="font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Desain sistem</span></b><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman""><br /> Pada tahap ini adalah medefinisikan langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh program dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Bentuk dari perencanaan itu bisa berupa flowchart ataupun algoritma dari program, sehingga kita akan tahu proses apa saja yang ada dalam program tersebut. semakin detail flowchart atau algoritma yang dibuat semakin mudah juga pada tahap implementasi/coding nantinya.<o:p></o:p></span></li> </ol> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.5in;text-align:justify;line-height:14.4pt"><span style="font-size: 10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333">Flowchart adalah suatu diagram menggunakan simbol-simbol khusus yang sudah menjadi standard internasional yang berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. sedangkan algoritma kbukan merupakan simbol tapi keterangan-keterangan yang sesuai dengan keinginan kita, tidak ada standarnya. Oleh karena itu flowchart biasa juga disebut sebagai algoritma dalam bentuk simbol-simbol khusus yang dihubungkan dengan anak panah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.5in;text-align:justify;line-height:14.4pt"><span style="font-size: 10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";color:#333333">Membuat flowchart terlebih dahulu akan lebih menghemat waktu daripada langsung melakukan coding sambil mencoba-coba. Kegiatan mencoba-coba akan menghabiskan waktu ketika implementasi/koding karena harus merubah koding yang lumayan banyak. Karena itu, biasakan membuat flowchart terlebih dahulu sebelum memecahkan suatu masalah.<o:p></o:p></span></p> <ol start="3" type="1"> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level1 lfo2;tab-stops:list .5in"><b><span style="font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Implementasi/Koding/Programming</span></b><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman""><br /> Kini saatnya anda menulis program, tahap ini juga mencakup tahap perbaikan error dan testing. Menulis program dengan terstruktur dan sesuai dengan flowchart yang telah kita buat.<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level1 lfo2;tab-stops:list .5in"><b><span style="font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Dokumentasi/Documentation</span></b><b><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman""><br /> </span></b><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Setelah tahap coding selesai, sangat disarankan bagi anda untuk membuat semacam dokumentasi. Tambahkan komentar-komentar pada program anda dan “bukukan” program yang akan anda buat. Hal ini akan bermanfaat jika anda sudah membuat program yang begitu banyak, dan suatu ketika nanti (mungkin bertahun-tahun kemudian) anda ingin mengambil sebagian dari code program anda yang lama untuk disisipkan pada program anda yang baru. Bayangkan jika anda tidak membuat dokumentasi, waktu anda akan sangat terbuang dengan menelusuri program-program lama anda satu-persatu.<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level1 lfo2;tab-stops:list .5in"><b><span style="font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Testing</span></b><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></li> <ul type="circle"> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level2 lfo2;tab-stops:list 1.0in"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Unit Testing<br /> Menguji setiap unit dan modul yang terdapat dalam program tersebut<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level2 lfo2;tab-stops:list 1.0in"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Integration Testing<br /> Menguji integrasi yang dilakukan kepada program seperti halnya ketika program tersebut sudah diinstall di client kita yang membutuhkan integrasi dengan sisitem yang lain seperti halnya integrasi dengan database.<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level2 lfo2;tab-stops:list 1.0in"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Validation Testing<br /> menguji masukan yang diberikan kepada program. apapun masukannya program harus bisa menyelesaikan dengan baik.<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level2 lfo2;tab-stops:list 1.0in"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Sistem Testing<br /> Pada tahap ini menguji permorfa dari program, apabila program dijalankan dengan kondisi-kondisi tertentu bagaimana?<o:p></o:p></span></li> </ul> <li class="MsoNormal" style="color:#333333;mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;line-height:14.4pt;mso-list:l1 level1 lfo2;tab-stops:list .5in"><b><span style="font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Operasional dan Maintenance</span></b><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman""><br /> Pada tahap ini sebenarnya bagaimana program yang telah kita buat dan testing ini bekerja sebagaimana mestinya, update program, menyeselaikan bug yang tidak ditemukan pada saat testing, serta pengembangan yang dapat dilakukan dengan program tersebut.<o:p></o:p></span></li> </ol> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:14.4pt"><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:#333333">Setelah kita tahu bagaimana atau langkah -langkah dalam membuat program yang baik, alangkah sebaiknya dalam perencanaan sistem atau program tidak asal-asalan bahkan hanya menganggap seperti menggoreng tempe itu tadi, dibolak-balik matang, ingat Programmer juga manusia.. bukan robot yang sekali pencet bisa menyelesaikan masalah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-29563097647778334942010-11-24T21:06:00.000-08:002010-11-24T21:22:15.510-08:00Sistem Operasi Mobile<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK0oymDXK2wU27Vui2i3O0SKxHr5GeaDNSmsYtmN7zE6wPoXDQxEk7sYtJhGrl4DcGjcu-bf2Mbw0-gpLIH4OHATdmPE9HhPTO4-VEQKHvVXmq570NZgb5xDHtpJQoM5Dz2a_KRoZ2wcw/s1600/11.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 189px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK0oymDXK2wU27Vui2i3O0SKxHr5GeaDNSmsYtmN7zE6wPoXDQxEk7sYtJhGrl4DcGjcu-bf2Mbw0-gpLIH4OHATdmPE9HhPTO4-VEQKHvVXmq570NZgb5xDHtpJQoM5Dz2a_KRoZ2wcw/s320/11.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543351415260196034" border="0" /></a><br />Sistem operasi mobile adalah software utama yang melakukan manajemen dan kontrol terhadap hardware secara langsung serta manajemen dan mengontrol software-software lain sehingga software-software lain tersebut dapat bekerja. <p style="text-align: justify;">Sehingga suatu sistem operasi mobile akan bertanggung jawab dalam mengoperasikan berbagai fungsi dan fitur yang tersedia dalam perangkat ponsel tersebut seperti, schedulling task, keyboard, WAP, email, text message, sinkronisasi dengan aplikasi dan perangkat lain, memutar musik, camera, dan mengontrol fitur-fitur lainnya.</p> <p style="text-align: justify;">Selain berfungsi untuk mengkontrol sumber daya hardware dan software ponsel seperti keypad, layar, phonebook, baterai, dan koneksi ke jaringan, sistem operasi juga mengontrol agar semua aplikasi bisa berjalan stabil dan konsisten. Sistem operasi harus dirancang fleksibel sehingga para software developer lebih mudah menciptakan aplikasi-aplikasi baru yang canggih.<span id="more-252"></span></p> <p style="text-align: justify;">Banyak perusahaan ponsel yang membenamkan sistem operasi dalam produknya baik pada PDA, Smartphone maupun handphone. Perkembangan aplikasi atau game selular (mobile content) sangat cepat, perusahaan pembuat mobile Operating System (OS) telah berlomba untuk memasarkan produk-produk mereka dengan menciptakan fungsi-fungsi dan teknologi yang kian hari kian memanjakan pengguna smartphone dari segi entertainment dan fungsionalitas penggunaan selular untuk memudahkan tugas sehari-hari.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: left;"><strong>Apple (iOS)</strong></p> <p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcH_2fNa6JomV7GMnnCCWZIA5vVlIhx6rq7ZRPeQEnpRjQnYQju46IqzXM8_u0cnAniEbmFJneYxOXjJrHlWVZmIEAdTo9DCT33elRezOkCc4zEEGTWoP1-BPRF8aErTvxdEStYO7oCVU/s1600/ios.jpeg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 164px; height: 149px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcH_2fNa6JomV7GMnnCCWZIA5vVlIhx6rq7ZRPeQEnpRjQnYQju46IqzXM8_u0cnAniEbmFJneYxOXjJrHlWVZmIEAdTo9DCT33elRezOkCc4zEEGTWoP1-BPRF8aErTvxdEStYO7oCVU/s320/ios.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543351781824029730" border="0" /></a>iOS adalah sistem operasi mobile Apple. Dikembangkan awalnya untuk iPhone, kemudian telah digunakan juga pada iPod Touch, iPad dan Apple TV. Apple tidak mengizinkan OS untuk dijalankan pada hardware pihak ketiga. Interface pengguna iOS didasarkan pada konsep manipulasi langsung, menggunakan gerakan multi-touch. Elemen kendali Interface terdiri dari slider, switch, dan tombol. Interaksi dengan OS mencakup gerakan seperti menggesekkan, penyadapan, mencubit, dan sebaliknya mencubit. Akselerometer internal digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespon guncangan perangkat (satu hasil yang umum adalah membatalkan perintah) atau berputar dalam mode tiga dimensi (satu hasil yang umum adalah beralih dari portrait ke modus landscape). Dalam IOS, ada empat lapisan abstraksi: Core OS layer, Core Services layer, Media layer, dan Cocoa Touch layer. Sistem operasi membutuhkan sekitar 500 megabyte penyimpanan perangkat, bervariasi untuk setiap perangkat yang diimplementasikan.</p><p style="text-align: left;"><strong></strong><strong><br /></strong></p> <p style="text-align: left;">Kelebihan:</p> <p style="text-align: left;">- Multitasking.</p> <p style="text-align: left;">- Navigasi mudah.</p> <p style="text-align: left;">- Terintegrasi penuh dengan OS Apple yang lain.</p> <p style="text-align: left;">- Dukungan multimedia sangat baik.</p> <p style="text-align: left;">- User Interface yang interaktif.</p> <p style="text-align: left;">- Tersedia AppStore untuk memenuhi kebutuhan user.</p> <p style="text-align: left;">- Mendukung GPS.</p> <p style="text-align: left;">Kekurangan:</p> <p style="text-align: left;">- Tidak support flash (Safari Mobile).</p> <p style="text-align: left;">- Penempatan antena kurang baik.</p> <p style="text-align: left;">- Standar aplikasi pengembang sangat ketat.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><strong>Android</strong></p><p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcpHKFG2Bzef3nIq33hddYbf66KBpmmpLf9V_gZ4YqNxTgP6IogKmCclWttpmdTGXFccr9eDbvqUdbYBtBsaRRBz9dZ5h5fzrWwMOE__I9FEtRV-GGx3pYKzDKSP8ze7zE3BtuQEHC4sk/s1600/android.png"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 158px; height: 158px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcpHKFG2Bzef3nIq33hddYbf66KBpmmpLf9V_gZ4YqNxTgP6IogKmCclWttpmdTGXFccr9eDbvqUdbYBtBsaRRBz9dZ5h5fzrWwMOE__I9FEtRV-GGx3pYKzDKSP8ze7zE3BtuQEHC4sk/s320/android.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543352462773395970" border="0" /></a>Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. </p><p style="text-align: justify;">Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.</p> <p style="text-align: justify;">Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p> <p style="text-align: left;">Kelebihan:</p> <p style="text-align: left;">- Open source.</p> <p style="text-align: left;">- Multitasking.</p> <p style="text-align: left;">- Kemudahan dalam notifikasi.</p> <p style="text-align: left;">- Mendukung banyak hardware mobile.</p> <p style="text-align: left;">- Management widget yang flexibel.</p> <p style="text-align: left;">- Tersedia banyak aplikasi pendukung.</p> <p style="text-align: left;">- Dukungan penuh dari Google.</p> <p style="text-align: left;">- User Interface yang interaktif.</p> <p style="text-align: left;">- Telah mendukung HTML5.</p> <p style="text-align: left;">- Tersedia Android Market untuk memenuhi kebutuhan user.</p> <p style="text-align: left;">- Mendukung GPS.</p> <p style="text-align: left;">Kekurangan:</p> <p style="text-align: left;">- Harus terus update untuk memperbaiki bug.</p> <p style="text-align: left;">- Banyak terpampang iklan dalam aplikasi.</p><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Perbandingan dari sistem operasi diatas diharapkan bisa membantu anda untuk memilih perangkat mobile yang memiliki sistem operasi yang sesuai dan mampu memenuhi kebutuhan anda, Terima kasih.</p>!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-16616551914963520292010-10-25T19:58:00.000-07:002010-10-25T20:16:14.557-07:00Cara Kerja Wierless<div style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Wireless LAN, tidak punya hubungan apapun dengan dunia gaib, penampakan, dan keganjilan, apalagi keajaiban. Wireless LAN cuma sepotong ilmu pengetahuan, hasil dari kreatifitas, keisengan, dan rasa keingintahuan manusia akan alam disekitarnya.<br />Dengan mulai sedikit bernafsu engkau kemudian berkata... "So, jika memang Wireless LAN itu hanyalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan dan teknologi, berarti Wireless LAN itu bisa dijelaskan, digambarkan, dibuktikan, dan diceritakan secara ilmiah, membosankan, dan akal sehat dong?"<br />Dengan sedikit yakin kemudian kami menjawab... "Yep, bagaimana cara kerja dari Wireless LAN itu bisa dijelaskan, digambarkan, dibuktikan, dan diceritakan secara ilmiah, tidak membosankan, dan tetap menggunakan akal sehat."<br />Dengan sedikit gusar dan perut yang mulai membesar, kemudian engkau mengeluarkan perintah... "Coba ceritaken!!"<br />Baiklah, karena engkau begitu memaksa, begini ceritanya...<br />Menurut buku yang kami baca (jadi... bukan menurut hemat kami lho), agar komputer-komputer yang berada dalam wilayah Wireless Network bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan. Yaitu:<br />1. Sinyal Radio (Radio Signal).<br />2. Format Data (Data Format).<br />3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).<br />Dan masih menurut buku yang kami baca, masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri. Yang artinya, mereka tidak harus diberdirikan. Mereka bisa berdiri sendiri, tanpa harus diapa-apain dulu (misalnya dilihat, diraba, digosok, dipegang, diterajang, etc). Eh... ma'af... mulai agak jorok deh.<br />Yang kami maksud dengan berdiri sendiri-sendiri tadi adalah dalam hal cara kerja dan fungsinya. Jadi begini mas, kalo kita ingin mengibaratkan sebuah network sebagai kue lapis, maka masing-masing komponen tadi berada pada lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda.<br />Sinyal Radio contohnya, bekerja pada lapisan bawah yang biasa disebut dengan physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan strukture jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.<br />Sampeyan pernah dengar cerita mengenai bagaimana cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet bukan? Nah, dalam dunia Wireless LAN, cara kerja peralatan wirelessnya juga mirip seperti itu.<br />Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ_481wMIOo5uwyjT15NGiAA92b8m6tZkN1uUC8gCSpwuJYV4kZ_cbZV-hNp4L8ipmAu2XKthSvsbW-Av1fXDtaKwvzHeSZ-SGpEql6GG0rzQVD1vNJ0lANBIA2GXy2RbcmseuStK6sJI/s1600/1.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 254px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ_481wMIOo5uwyjT15NGiAA92b8m6tZkN1uUC8gCSpwuJYV4kZ_cbZV-hNp4L8ipmAu2XKthSvsbW-Av1fXDtaKwvzHeSZ-SGpEql6GG0rzQVD1vNJ0lANBIA2GXy2RbcmseuStK6sJI/s320/1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5532186753283819282" border="0" /></a><br /></div><br />Gimana Mas? Sudah mulai jelas dan puas dengan penjelasan kami mengenai cara kerja dari Wireless Network dalam mengirim dan menerima data? Masih kurang puas? Baeklah, dengan sangat terpaksa, kami coba untuk ngebahasnya lebih lanjut. Kami akan ngebahasnya secara singkat dibawah ini.<br />Sampeyan mungkin masih penasaran dan bertanya-tanya, gimana ceritanya, koq sinyal radio itu bisa diubah menjadi data digital, dan sebaliknya. Nah, biar sampeyan tidak mati penasaran, lalu arwahnya gentayangan, dan menakut-nakuti orang yang tidak sampeyan sukai, maka bukankah lebih baik jika kita coba mencari jawabannya disini.<br />Jadi begini mas, dengan masih menggunakan kata... bukan menurut hemat kami, yang artinya kami lebih suka menggunakan kata... menurut buku yang kebetulan kami temukan lalu kami baca... prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.<br />Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.<br />Lebih lanjut Maxwell menjelaskan... saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energynya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.<br />Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).<br />Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).<br />Hello... are you still there? Ok, tak lanjutin. Seperti yang sering sampeyan dengar bahwa, kalo alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER.<br />Nah, agar kedua alat tadi (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA. Sampe disini... ada keluhan? Tidak ada? Baeklah... kita lanjutin.<br />Sedulur-sedulur mungkin mulai gerah dan bertanya-tanya, apa perlunya seh ngomongin soal alat-alat itu. Toh, di toko elektronik juga banyak, tinggal beli aja, ngapain repot-repot mempelajarinya. Untuk sedikit mengurangi kegerahan itu, kami akan menjelaskannya dibawah ini.<br />Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.<br />Tapi bang, stasiun Radio itu kan banyak, dan frequencynya berbeda-beda, koq bisa nggak tabrakan alias bercampur aduk? Gimana cara ngaturnya? Lalu, apa peralatan wireless juga bisa di pake buat ngedengerin siaran radio?<br />Pertanyaan yang bagus mas. Jadi begini ceritanya, menurut buku ini, agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).<br />Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).<br />Hertz, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz).<br />Nah, dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan. Dan untuk pertanyaaan apakah peralatan wireless bisa dipake untuk menangkap siaran radio, maka dengan sangat menyesal kami harus mengatakan bahwa itu tidak mungkin akan terjadi. Kenapa?<br />Sebabnya, ya... itu tadi. Sinyal gelombang atau sinyal wireless itu berada pada frequency yang berbeda dengan sinyal atau gelombang dari stasiun radio yang biasa kita dengar. Gimana mas? Masih belum puas? Jangan kuatir, nanti kita bakal mempelajari mengenai wireless network ini lebih lanjut lagi.<br /><br />Sumber : belajar-yok.blogspot.com<br /></div>!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-67489907282585691812010-10-11T08:06:00.000-07:002010-10-11T08:17:37.943-07:00Contoh Penerapan TelematikaPenerapan Techno-Economy pada UKM di Indonesia dengan Replikasi Program Telematika Pedesaan Grameen.<br /><br />ABSTRAKSI<br /><br />Telematika mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis sebagai komponen infrastruktur untuk perkembangan ekonomi. Pelayanan Telematika dapat menggantikan bentuk komunikasi lain dan seringkali lebih efektif penggunaannya baik dari segi biaya, waktu dan rantai distribusinya. Peningkatan produktifitas komunikasi ini pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi di tempat tersebut. Meskipun menghadapi hambatan dalam restrukturisasi industri Telematikanya, beberapa negara berkembang telah berhasil tidak hanya membuka kompetisi, namun secara bersamaan mencapai kewajiban pelayanan Telematika untuk umum (Universal Services Obligation). Misalnya pencapaian yang dilakukan oleh Grameen Telecom di Bangladesh bekerja sama dengan pemberi kredit mikro Grameen Bank yang memungkinkan nasabahnya memperoleh kredit bergulir untuk berusaha di bidang warung Telematika di daerah pedesaan. Pengalaman Grameen Telecom , memungkinkan kita untuk menjalankan satu solusi potensial dari Penerapan Techno-Economy pada UKM di Indonesia terutama dalam melayani daerah pedesaan. Targetnya adalah melayani daerah yang tak dapat atau kurang terlayani dan menyediakan dukungan untuk pelayanan informasi yang bermutu.<br /><br />Kata kunci<br /><br />Bangladesh, Grameen Bank, Grameen Telecom , Indonesia, Informasi, Pedesaan, Techno-Economy, Telematika, UKM, USO, Village Phone<br />1. PENDAHULUAN<br /><br />Dalam kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu, perusahaan-perusahaan besar mengalami kebangkrutan dan kehancuran. UKM justru dapat bertahan dan menghasilkan devisa. Disamping itu, sektor UKM melalui perannya mampu menjadi penggerak perekonomian daerah/lokal dalam penciptaan lapangan kerja dan lapangan usaha baru.<br /><br />Mengingat dampaknya yang demikian besar, maka kebijakan ekonomi ke depan harus didesain ke arah penguatan usaha kecil menengah (UKM) dan pengembangan wirausaha baru, khususnya dalam bentuk UKM, sehingga jumlah pengangguran dan angka kemiskinan bisa lebih ditekan.<br /><br />Tidaklah mengherankan kalau UKM disebut sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Boleh dikatakan, membangun UKM adalah identik dengan membangun Indonesia. Karena, ada sekitar 90 juta orang Indonesia yang bekerja di sektor ini. Dengan kata lain, membangun UKM sama dengan membangun sumber penghidupan yang saat ini dinikmati oleh 90 juta lebih orang Indonesia.<br /><br />Telematika mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis sebagai komponen infrastruktur untuk perkembangan ekonomi termasuk Usaha Kecil dan Menengah (Hitt, Ireland&Hoskisson ,2005). Pelayanan Telematika dapat menggantikan bentuk komunikasi lain dan seringkali lebih efektif penggunaannya baik dari segi biaya, waktu dan rantai distribusinya (Hamel and Prahalad, 1995). Bukti lain memperlihatkan bahwa sistem Telematika yang andal akan memunculkan bentuk komunikasi baru yang lebih kuat, kompleks, dan produktif dari pola-pola komunikasi lain (Harris, 2001). Peningkatan produktifitas komunikasi ini pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi di tempat tersebut (Porter, 1985).<br /><br />Adanya hubungan erat antara perkembangan ekonomi dengan pelayanan Telematika menyebabkan banyak negara berkembang mencoba untuk memperbaiki infrastruktur Telematika yang ada untuk peningkatan pelayanan pada masyarakatnya (Per Helmersen, 2005). Beberapa negara berkembang seperti Hong Kong, Korea, Singapore dan Taiwan menggunakan Telematika sebagai bagian dari keseluruhan strategi ekonomi untuk membangun posisi yang sangat kompetitif di pasar dunia untuk industri dan jasa teknologi tinggi (Kao, Raymond W. Y., 1995).<br /><br />Meskipun menghadapi hambatan dalam restrukturisasi industri Telematikanya, beberapa negara berkembang telah berhasil tidak hanya membuka kompetisi (Abdus Salam, 2005). Mereka pun secara bersamaan mencapai kewajiban pelayanan Telematika untuk umum (Universal Services Obligation/USO). Misalnya pencapaian yang dilakukan oleh Grameen Telecom Bangladesh bekerja sama dengan pemberi mikro-kredit Grameen Bank, yang memungkinkan nasabahnya memperoleh kredit bergulir untuk berusaha di bidang warung Telematika di daerah pedesaan yang pada awalnya meliputi 950 Village Phone dan memberikan akses kepada 65.000 orang (Harmeet Gill, 2006).<br /><br />Pengalaman Grameen Telecom , memungkinkan kita untuk menjalankan satu solusi potensial dari Penerapan Techno-Economy pada UKM di Indonesia terutama dalam melayani daerah pedesaan. Targetnya adalah melayani daerah yang tak dapat atau kurang terlayani dan menyediakan dukungan untuk pelayanan informasi yang bermutu (Sardjana, Djadja., 2007, Thesis).<br />2. MODEL BISNIS Grameen Telecom<br /><br />Grameen Telecom sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Telematika (khususnya pedesaan), menghasilkan jasa & produk diantaranya “Village Phone” (World Resouce Institute, 2003). Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan ini perlu untuk menerapkan manajemen strategis untuk mempermudah pencapaian tujuannya agar dapat mempertahankan atau bahkan mengembangkan posisi perusahaan di lingkungan usaha yang cenderung berubah dengan cepat sesuai Model Bisnis pada gambar-1:<br /><br />Gambar-1 Model Bisnis Grameen Telecom<br />2.1 Penyeleksian, Cara Berlangganan dan Pelatihan Operator Village Phone:<br /><br />Untuk mendapatkan informasi mengenai cakupan GSM Grameen Phone Ltd., pegawai unit Grameen Telecom menemui cabang- cabang Grameen Bank pada daerah dan menyiapkan data dari desa-desa dimana cakupan jaringan memuaskan yang memungkinkan penyediaan Telematika Pedesaan (USTDA,2004). Cabang Grameen Bank kemudiaan memilih diantara anggota-anggotanya yang berkinerja baik dari desa-desa ini untuk bertindak sebagai Operator “Village Phone”. Grameen Bank mempunyai kriteria spesifik untuk menyeleksi operator “Village Phone” yang dapat diringkas sebagai berikut:<br /><br />1. Mempunyai sejarah pembayaran kredit Grameen Bank yang sangat bagus;<br /><br />2. Harus mempunyai bisnis yang bagus, lebih disukai toko penjualan makanan/minuman di desa dan mempunyai waktu luang untuk berfungsi sebagai operator “Village Phone”.<br /><br />3. Tidak buta huruf atau paling tidak harus mempunyai anak yang dapat membaca dana menulis.<br /><br />4. Tempat tinggalnya harus cocok dan lokasinya dekat dengan tengah-tengah desa.<br /><br />Setelah penyeleksian awal selesai oleh Cabang Grameen Bank sebagai operator “Village Phone” yang potensial, pegawai unit Grameen Telecom terdekat memverifikasikan sinyal yang tersedia pada rumahnya atau toko yang dia tinggali untuk berlangganan telematika. Persetujuan terakhir dari keanggotaan diperoleh dari Manager Daerah Grameen Bank . Ketika penyeleksian akhir hampir selesai, Grameen Telecom berlangganan sambungan telematika pada Grameen Phone dan menyerahkannya pengelolaanya kepada anggota. Grameen Telecom selanjutnya menyediakan perangkat yang dibutuhkan dan menyediakan pelatihan untuk mengoperasikan telematika desa tersebut. Sedangkan telematika dan biaya sambungan dibayar oleh Grameen Bank ke Grameen Telecom. Selanjutnya anggota mengangsurnya kembali kepada Grameen Bank dengan periode yang ditentukan, misalnya dua atau tiga tahun. Perlu dtekankan kembali bahwa program keemilikan telematika desa ini hanya disediakan untuk anggota Grameen Bank melalui program pinjaman mikro.<br />2.2 Proses Penagihan (Billing):<br /><br />Grameen Telecom membeli pulsa secara borongan dari Grameen Phone untuk semua telematika desa di bawah pengoprasiannya dengan tingkat diskon khusus yang telah dinegoisasikan antara kedua organisasi. Kemudian Grameen Phone menyiapkan tagihan bulanan dan mengirimkannya ke Grameen Telecom untuk pembayaran. Selanjutnya Grameen Telecom membuat kembali tagihan perorangan dan mengirimkannya ke cabang-cabang serta membayar tagihan ke Grameen Telecom setelah enam minggu pada periode berikutnya. Dalam hal ini tugas Grameen Bank adalah mengumpulkan tagihan dari operator-operator “Village Phone”.<br />2.3 Dukungan Operasional:<br /><br />Kantor unit dari Grameen Telecom bertanggung jawab untuk pengoperasian “Village Phone” di lapangan. Tugas Unit Operasional adalah untuk memetakan daerah dengan cakupan sinyal yang baik, membantu manager cabang Grameen Bank untuk memilih anggota menjadi operator “Village Phone”, melatih operator “Village Phone” dan membutuhkan dukungan teknis yang dibutuhkan oleh operator “Village Phone” termasuk handset, tagihan dan lain sebagainya. Sejauh ini Grameen Telecom mempunyai 13 kantor unit di : Dhaka, Norsingdee, Srinogar, Comilla , Feni, Chittagong, Mymensingh, Sirajgonj, Khulna, Barisal, Sylhet, Rajshahi dan Faridpur. Jumlah kantor unit akan terus bertambah dengan bertambahnya area sinyal yang tersedia.<br />3. Metodologi Penelitian Yang Digunakan<br /><br />Paper ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dimana konteks spesifik suatu negara adalah kritis dalam menentukan kesuksesan di bidang reformasi bisnis telematika. Karena dasar itulah bahwa model bisnis Grameen yang ada di Bangladesh dapat direplikasi di negara berkembang lainnya. Untuk bisa dilaksanakan pada konteks yang berbeda, hal ini haruslah memahami hambatan spesifik yang ada di negara tersebut.<br /><br />Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah; Pembuktian kaidah bahwa Grameen sukses dalam penerapan Dasar-dasar Kewirausahaan Sosial dengan Program Telematika Pedesaan; Meneliti faktor apa saja dari penerapan Dasar-dasar Kewirausahaan Sosial dengan Program Telematika Pedesaan yang berfungsi baik dan dapat diterapkan di Indonesia (Sardjana, Djadja., 2007, Thesis).<br />4. Replikasi Program Telematika Pedesaan Grameen di Indonesia<br /><br />“Village Phone” dari Grameen Telecom merupakan proyek percobaan yang sampai tahun 2000 melibatkan 950 Village Phones yang menyediakan akses telematika kepada lebih dari 65,000 orang. Wanita-wanita desa mendapat kredit mikro untuk memperoleh pelayanan telematika selular GSM dan sesudah itu menjual lagi pelayanan tersebut di desa mereka (Telecommon Development Group, 2006).<br />4.1 Temuan Utama Hasil Penelitian Program Telematika Pedesaan Grameen:<br /><br />1. Program Village Phone muncul sebagai solusi teknis terbaik yang tersedia untuk akses telematika universal pedesaan sesuai dengan keadaan Regulasi Telematika dan kondisi ekonomi Bangladesh saat itu. Program “Village Phone” adalah suatu solusi organisatoris dan teknis untuk akses telematika pedesaan yang dibutuhkan oleh suatu lingkungan dengan regulasi telematika yang tidak mendukung bagi percepatan infrastruktur telematika pedesaan.<br /><br />2. Konsep dari “akses yang universal” bukanlah sesuatu yang netral terhadap gender. Di dalam kasus dari Bangladesh ini, jenis kelamin dari operator “Village Phone” dan penempatan secara fisik dari telematika di dalam suatu desa yang tersegmentasi secara gender dapat menghalangi atau memperbaiki akses wanita-wanita untuk menelpon karena alasan religius. Biasanya, satu lokasi operator wanita akan menyediakan suatu ruang yang bisa diterima untuk wanita-wanita desa yang lain untuk mengakses telematika. Dari sudut pandang pendapatan dan laba, adalah penting untuk memastikan bahwa “Village Phone” secara penuh dapat diakses oleh seluruh populasi desa, jika 50% dari pemakai berdasarkan gender menghadapi rintangan-rintangan untuk menelpon, maka suatu arus pendapatan yang penting telah lenyap.<br /><br />3. Village Phone bertindak sebagai suatu instrumen atau alat bantu yang tangguh untuk mengurangi resiko dalam pengiriman uang dari para anggota keluarga para pekerja di Dhaka City dan yang bekerja di luar negeri. Juga untuk membantu orang desa di dalam memperoleh informasi akurat tentang kurs valuta asing. Mengirim uang tunai dari suatu negara Timur Tengah ke suatu desa di Bangladesh adalah penuh resiko; pengiriman uang seperti itu adalah faktor pokok yang membuat laku pemakaian telematika. Pada tingkatan yang mikro, pengiriman uang cenderung untuk digunakan untuk biaya rumah tangga sehari-hari seperti makanan, pakaian dan pelayanan kesehatan. Pengiriman uang seperti itu satu faktor yang penting dalam memenuhi penghidupan rumah tangga, dan dapat meningkatkan porsi yang penting dari penghasilan rumah tangga. Begitu penghidupan dipenuhi, pengiriman uang cenderung untuk digunakan untuk “investasi-investasi produktif,” atau untuk tabungan.<br /><br />4. Panggilan-panggilan telematika kepada keluarga dan para teman sering melibatkan pertukaran informasi tentang harga komoditi pasar, daftar biaya pengiriman barang-barang, tren pasar dan pertukaran valuta. Hal ini membuat “Village Phone” satu alat yang penting untuk membuka peluang usaha rumah tangga dalam mengambil informasi pasar untuk meningkatkat keuntungan dan mengurangi biaya produksi. Misalnya penggunaan kendaran bermotor untuk memperoleh informasi harga komoditi di pasar.<br /><br />5. Pelayanan telematika pedesaan di Bangladesh adalah sangat menguntungkan karena regulasi yang ada sekarang (ketiadaan interkoneksi menjadi penghalang yang paling besar), sehingga operator telematika tidak mampu untuk mengimbangi permintaan untuk jasa telematika antar operator. Telematika-telematika di dalam program Grameen Telecom Village Phone menghasilkan tiga kali pendapatan untuk pelayanan selular pedesaan ($100/bulan lawan $30/bulan). Bahkan, satu operator telematika di Bangladesh melaporkan dimana pendapatan 12,000 pelanggan biasa sama dengan pendapatan dari 1,500 “Village Phone”.<br /><br />6. Teknologi telematika genggam GSM adalah suatu solusi yang mahal untuk akses universal di daerah pedesaan. Liputan selular ini terbatas untuk daerah pedesaan serta hanya menguntungkan di bawah regulasi telematika yang sehat – ketika lingkungan yang regulasi diperbaiki, teknologi selular tidak akan menjadi alat paling efisien dan sehat dalam menyediakan servis yang universal. GSM teknologi telematika genggam juga menempatkan tarif-tarif jauh lebih tinggi pada para pemakai telematika pedesaan dibanding “Wireless Local Loop” (WLL) teknologi. Tanpa perbaikan-perbaikan pada regulasi, teknologi selular adalah suatu solusi yang praktis. Juga, teknologi selular sekarang ini bukan suatu opsi yang baik untuk hubungan email/Internet/data yang murah. WLL dan opsi lain dapat menyediakan secara luas dan jauh lebih baik dengan ongkos pelayanan lebih murah.<br />4.2 Unsur-unsur yang dapat direplikasi untuk Penerapan Techno-Economy pada UKM di Indonesia:<br /><br />1. Pengalaman Grameen Telecom di dalam perencanaan bisnisnya memungkinkan satu solusi potensial yang menarik bagi operator telematika dalam melayani daerah pedesaan. Targetnya adalah melayani: daerah yang tak dapat dilayani, kurang terlayani dan menyediakan dukungan untuk pelayanan informasi riset pasar yang bermutu. Riset pasar akan membantu ke arah pembuktian kasus bisnis, menarik modal investasi, dan mengurangi kendala dari pemodal-pemodal dan operator.<br /><br />2. Poin-poin pengalaman Grameen Telecom menunjukkan suatu solusi yang potensial untuk operator telematika, dalam menghadapi tantangan mengatur operasi telematika pedesaan. Hal ini dihubungkan dengan keterlibatan organisasi kredit mikro yang sukses berdampingan dengan operator telematika untuk memperluas cakupan USO di daerah pedesaan. Pinjaman mikro kepada wirausaha pedesaan (terutama yang ditargetkan kepada kalangan wanita dan kaum muda) dapat memungkinkan wirausaha untuk menyelenggarakan pelayanan telematika yang menyediakan bidang jasa telematika, fax, email dan bahkan internet, fotokopi dan jasa komputer pengolah data. Program waralaba jenis ini akan juga memberikan konsistensi pelayanan ke semua daerah yang pada gilirannya mendukung pengembangan sosial dan ekonomi lokal.<br />5. KESIMPULAN DAN SARAN<br /><br />1. Dari Model Bisnis Grameen Telecom dapat dijadikan acuan bagi operator, regulator dan investor dalam penyusunan strategi implementasi pelayanan telematika untuk umum (Universal Services Obligation/USO) sebagai bagian usaha untuk memenangkan persaingan di bisnis telematika bahan pertimbangan Penerapan Techno-Economy pada UKM di Indonesia.<br /><br />2. Hasil riset di atas dapat dijadikan pemikiran bagi peneliti lain untuk melakukan studi lanjutan dibidang implementasi pelayanan telematika untuk umum (Universal Services Obligation/USO) dengan menggunakan bisnis model Grameen Telecom, sebagai bahan pertimbangan Penerapan Techno-Economy pada UKM di Indonesia.<br /><br />3. Hasil kajian diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan bidang strategi perusahaan (Corporate Strategy) dibidang industri telematika.<br />6. REFERENCES<br /><br />[1] Hamel and Prahalad. 1995, Competing for the Future<br /><br />[2] Harris, Regulation and Reform – Small Scale Service Providers, 3rd SAFIR Core Course on “Infrastructure Regulation and Reform”, October 8-19, 2001.<br /><br />[3] Harmeet Gill, March 1, 2006, Village Phone Program<br /><br />[4] Hitt, Ireland & Hoskisson , 2005, Strategic Management: Competitiveness and Globalization.<br /><br />[5] Justice Md. Abdus Salam, Commissioner, BTRC, Presentation for the Working Group on Licencing for Telecom Services on Seventh South Asian Telecommunications Regulators’ Council (SATRC) Meeting, 13 to 15 December, 2005, BANDOS Island, Maldives<br /><br />[6] Kao, Raymond W. Y., 1995, Entrepreneurship: A Wealth Adding and Value Creating Process, Prentice-Hall: Singapore.<br /><br />[7] Mitchell, R.K., Agle, B.R., & Wood, D.J. 1997. Toward a Theory of Stakeholder Identification and Salience: Defining the Principle of Who and What Really Counts. Academy of Management Review, v 22, n 4, pp 853-886.<br /><br />[8] Per Helmersen, 2005, Human Factors in Emerging Markets, Telenor R&D / Ghana Telecom<br /><br />[9] Porter, 1985, Competitive Advantage: Techniques for Analyzing Industries and Competitors<br /><br />[10] Sardjana, Djadja., 2007, Thesis – Stakeholder Role Analysis of Grameen Telecom in Bangladesh to Determine Management Strategy, Telkom Management Institute.<br /><br />[11] Telecommon Development Group, 2006, Multi-stakeholder Engagement (MSE) for Rural Telecommunications,<br /><br />[12] USTDA South Asia Communications Infrastructure Conference, New Delhi, India – April 21-23, 2004, Bangladesh Telecom Brief<br /><br />[13] WORLD RESOURCES INSTITUTE, GRAMEEN TELECOM’S VILLAGE PHONES, 2003<br /><br />Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/group/bisnis/2010/03/19/penerapan-techno-economy-pada-ukm-di-indonesia-dengan-replikasi-program-telematika-pedesaan-grameen/!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-89310179982511732882010-10-11T07:58:00.001-07:002010-10-11T07:58:48.174-07:00Trend Kedepan TelematikaPenyebutan telematics dalam bahasa indonesia.<br /><br />Telusuri | Sempurnakan | Edit terakhir 19-Maret-2005 01:01:08 oleh feri<br /><br />Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.<br /><br />Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.<br /><br />Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secdang pengkajiannya.<br /><br />Telusuri | Sempurnakan | Edit terakhir 19-Maret-2005 01:54:13 oleh feri!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-32836131298932434042010-10-11T07:57:00.000-07:002010-10-11T07:58:02.212-07:00Perkembangan TelematikaIstilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-8581611923593808832010-10-11T07:54:00.000-07:002010-10-11T07:56:37.567-07:00Definisi TelematikaDi dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-17803470029992585242010-04-24T10:21:00.000-07:002010-04-24T10:32:54.445-07:00Pengertian Hipotesis, Cara Membuat Hipotesis Yang Baik, Ciri-Ciri Hipotesis1 Pengertian Hipotesis<br /><br />Hipotesis adalah usulan keterangan untuk gejala.<br /><br />Dalam metode hipotetik-deduktif, hipotesis sebaiknya falsifabel, berarti bahwa mungkin bahwa itu bisa diperlihatkan bahwa itu adalah salah, biasanya oleh pengamatan.<br /><br />Sebagai contoh, seorang pembaca yang menemukan artikel yang bermutu tinggi di Wikipedia mungkin membentuk hipotesis bahwa artikel Wikipedia hanya bisa diredaksikan oleh sangat memenuhi syarat profesor dengan Ph.D lipat ganda. Ini bisa dianggap sebagai hipotesis, karena falsifabel; bisa disalahkan dengan menyadari bahwa siapa saja bisa meredaksikan artikel Wikipedia, menggunakan pautan "Sunting halaman ini" di atas semua halaman. Suatu eksperimen sehubungan dengan ini adalah dengan mengklik pautan itu, meredaksikan halaman, dan menyimpannya. Jika halaman yang diganti muncul, dan anda tidak mempunyai ini Ph.D ganda, hipotesis anda disalahkan, dan eksperimen berakhir.<br /><br /><br />2. Cara Membuat Hipotesis Yang Baik<br /><br />Membuat Hipotesis yang Baik <br />Posted in <br />21:05 <br />Persyaratan untuk Membuat Hipotesis yang Baik yaitu :<br />- Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian dan dirumuskan dengan jelas.<br />- Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris. Menunjukkan dengan nyata adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. <br />- Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya dan didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan. <br /><br />Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga <br />1. Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. <br />Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. <br />Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress <br />2. Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif. <br />Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). <br />H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. <br />Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress. <br />3. Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. <br />Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). <br />Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0<br /><br /><br />3. Ciri-Ciri Hipotesis<br />Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik <br />Karakteristik Hipotesis yang Baik<br />Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :<br />1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas<br />2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.<br />3) Hipotesis harus dapat diuji<br />4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.<br />5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.<br /><br />Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :<br />- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel<br />Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.<br /><br />- Hipotesis harus Dapat Diuji<br />Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.<br /><br />- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-<br />Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.<br /><br />- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana<br />Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.<br /><br />MENGUJI HIPOTESIS<br />Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-61448408482507594482010-04-24T10:12:00.000-07:002010-04-24T10:15:34.264-07:00Hakekat masalah penelitian, bagaimana cara menemukan permasalahan, dan membuat rumusan masalah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl2fb-49wvQywJ5KzdHbD2p3A1EeraL7HLC0uLHZcHDCXcE55xYZ6iawbJbYc3o2NEVTObK83ONZe4m59QTXSQmHl3BKlmU9YxELysQETHBkyDvXN2C2pnRGNTs-TcLyBJlISh3CizfvE/s1600/peta-metode-penelitian-2.jpeg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl2fb-49wvQywJ5KzdHbD2p3A1EeraL7HLC0uLHZcHDCXcE55xYZ6iawbJbYc3o2NEVTObK83ONZe4m59QTXSQmHl3BKlmU9YxELysQETHBkyDvXN2C2pnRGNTs-TcLyBJlISh3CizfvE/s320/peta-metode-penelitian-2.jpeg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5463753792494534546" /></a><br /><br />1. Hakekat masalah penelitian<br />Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali”.<br />Definisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam-macam, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”.<br />Dalam buku berjudul Introduction to Research, T. Hillway menambahkan bahwa penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”. Ilmuwan lain bernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah “metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis)”.<br />Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah (unscientific method). Tapi kalau kita lihat dari definisi diatas, penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak dan disepakati umum dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research). <br />1. Penelitian Kualitatif<br />Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berguna untuk memperoleh penemuan-penemuan yang tidak terduga sebelumnya dan membangun kerangka teoritis baru. Penelitian kualitatif biasanya mengejar data verbal yang lebih mewakili fenomena dan bukan angka-angka yang penuh prosentaase dan merata yang kurang mewakili keseluruhan fenomena. Dari penelaitian kualitatif tersebut, data yang diperoleh dari lapangan biasanya tidak terstruktur dan relative banyak, sehingga memungkinkan peneliti untuk menata, mengkritis, dan mengklasifikasikan yanglebih menarik melalui penelitian kualitatif. Istilah penelitian kualitatif, awalnya beraasal dari sebuah pengamatan pengamatan kuantitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kualitatif (Suwardi Endraswara, 2006:81).<br />Menurut Brannen (1997:9-12), secara epistemologis memangada sedikit perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Jika penelitian kuantitatif selalu menentukan data dengan variabel-veriabel dan kategori ubahan, penelitian kualitatif justru sebaliknya. Perbedaan penting keduanya, terletak pada pengumpulan data. Tradisi kualitatif, peneliti sebagai instrument pengumpul data, mengikuti asumsi cultural, dan mengikuti data.<br />Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif)adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif. Penelitian kualitatif mencakup berbagai pendekatan yang berbeda satu sama lain tetapi memiliki karakteristik dan tujuan yang sama. Berbagai pendekatan tersebut dapat dikenal melalui berbagai istilah seperti: penelitian kualitatif, penelitian lapangan, penelitian naturalistik, penelitian interpretif, penelitian etnografik, penelitian post positivistic, penelitian fenomenologik, hermeneutic, humanistik dan studi kasus. Metode kualitatif menggunakan beberapa bentuk pengumpulan data seperti transkrip wawancara terbuka, deskripsi observasi, serta analisis dokumen dan artefak lainnya. Data tersebut dianalisis dengan tetap mempertahankan keaslian teks yang memaknainya. Hal ini dilakukan karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari sudut pandang partisipan, konteks sosial dan institusional. Sehingga pendekatan kualitatif umumnya bersifat induktif.<br />Penelitian kualitatif adalah satu model penelitian humanistik, yang menempatkan manusia sebagai subyek utama dalam peristiwa sosial/budaya. Jenis penelitian ini berlandaskan pada filsafat fenomenologis dari Edmund Husserl (1859-1928) dan kemudian dikembangkan oleh Max Weber (1864-1920) ke dalam sosiologi. Sifat humanis dari aliran pemikiran ini terlihat dari pandangan tentang posisi manusia sebagai penentu utama perilaku individu dan gejala sosial. Dalam pandangan Weber, tingkah laku manusia yang tampak merupakan konsekwensi-konsekwensi dari sejumlah pandangan atau doktrin yang hidup di kepala manusia pelakunya. Jadi, ada sejumlah pengertian, batasan-batasan, atau kompleksitas makna yang hidup di kepala manusia pelaku, yang membentuk tingkah laku yang terkspresi secara eksplisit.<br />2. Penelitian Kuantitatif<br />Menurut August Comte (1798-1857) menyatakan bahwa paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila yang terakhir ini dikontraskan dengan Idealisme).<br />Dalam penelitian kuantitatif diyakini, bahwa satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang berawal dan didasarkan pada pengalaman (experience) yang tertangkap lewat pancaindera untuk kemudian diolah oleh nalar (reason). Secara epistemologis, dalam penelitian kuantitatif diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama adalah fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat ditangkap pancaindera (exposed to sensory experience). Hal ini sekaligus mengindikasikan, bahwa secara ontologis, obyek studi penelitian kuantitatif adalah fenomena dan hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena (general relations between phenomena). Yang dimaksud dengan fenomena di sini adalah sejalan dengan prinsip sensory experience yang terbatas pada external appearance given in sense perception saja. Karena pengetahuan itu bersumber dari fakta yang diperoleh melalui pancaindera, maka ilmu pengetahuan harus didasarkan pada eksperimen, induksi dan observasi (Edmund Husserl 1859-1926).<br />Sejalan dengan penjelasan di atas, secara epistemologi, paradigma kuantitatif berpandangan bahwa sumber ilmu itu terdiri dari dua, yaitu pemikiran rasional data empiris. Karena itu, ukuran kebenaran terletak pada koherensi dan korespondensi. Koheren besarti sesuai dengan teori-teori terdahulu, serta korespondens berarti sesuai dengan kenyataan empiris. Kerangka pengembangan ilmu itu dimulai dari proses perumusan hipotesis yang deduksi dari teori, kemudian diuji kebenarannya melalui verifikasi untuk diproses lebih lanjut secara induktif menuju perumusan teori baru. Jadi, secara epistemologis, pengembangan ilmu itu berputar mengikuti siklus; logico, hypothetico, verifikatif.<br />Tindakan<br />Tindakan adalah suatu perbuatan yang dilakukan dalam penelitian guna mencapai penelitian yang senpurna. Tindakan ini dimaksudkan agar peneliti mengetahui dengan jelas bahwa ada beberapa ketentuan dalam melakukan tindakan penelitian. Seperti halnya penelitian kualitatif dan kuantitatif, tindakan termasuk aspek yang perlu dikaji oleh seorang peneliti. Tindakan merupakan salah satu ketentuan dalam penelitian.<br /><br /><br />2. Bagaimana cara menemukan permasalahan.<br />Pada umumnya guru kurang atau belum menyadari bahwa apa yang dihadapi adalah masalah, dan tidak mempermasalahkan. Biasanya sesuatu baru dianggap sebagai masalah jika guru telah merasa kewalahan, tidak berdaya dan tidak mampu menghadapi sendiri. Maka cara yang dapat dilakukan guru<br />1. Menuliskan semua hal yang dirasakan memerlukan perhatian, kepedulian karena akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terjadi, terutama terkait dengan pembelajaran; seperti intensitas waktu pembelajaran, penyampaian, daya tangkap dan serap siswa, alat/ media pembelajaran, manajemen kelas, motivasi, sikap dan nilai perilaku siswa, dan lain-lain. <br />2. Kemudian dipilahkan dan diklasifikasikan menurut jenis/ bidang permasalahannya, jumlah siswa yang mengalami, dan tingkat frekuensi timbul.<br />3. Urutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa mengalami dan masing-masing jenis permasalahannya.<br />4. Dari setiap urutan ambillah 3-5 masalah dan coba dikonfirmasikan kepada guru yang mengajar mata pelajaran sejenis, baik di dalam sekolah sendiri atau guru di sekolah lain.<br />5. Jika apa yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi, maka masalah tersebut memang merupakan masalah yang patut untuk diangkat sebagai calon masalah.<br />6. Masalah yang telah dikonfirmasi tersebut kemudian dikaji kelayakan dan signifikansiniya untuk dipilih.<br />7. Pilihlah fokus permasalahan yang terbatas. yang berukuran kecil, yang dapat dicari solusinya dalam waktu singkat yang tersedia untuk melakukan penelitian tindakan.<br />8. Pilihlah fokus permasalahan yang penting untuk diselesaikan bagi kepentingan guru/dosen dan siswa/mahasiswa, dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di kelas/ruang kuliah.<br />9. Bekerjalah secara kolaboratif bersama mitra sejawat dalam penelitian ini, tanyalah apakah dia juga pernah menghadapi permasalahan yang semacam dengan masalah yang dihadapi guru/dosen.<br />10. Sebaiknya fokus permasalahan yang dipilih relevan dengan tujuan dan rencana perkembangan sekolah atau fakultas secara keseluruhan.<br /><br /><br />3. Bagaimana membuat rumusan masalah.<br />Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:<br />1. aspek substansi;<br />2. aspek formulasi; dan<br />3. aspek teknis.<br />Dari sisi aspek substansi atau isi yang terkandung, perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip yang dihadapi guru, kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan pengulangan atau replikasi saja. <br />Pada aspek formulasi, seyogyanya masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.<br />Dan aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoritik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untuk melakukan penelitian seperti dana, waktu, tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan. Oleh karena itu, disarankan untuk berangkat dari permasalahan sederhana tetapi bermakna, guru dapat melakukan di kelasnya dan tidak memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang besar.<br />Analisis Masalah<br />Yang dimaksud dengan analisis masalah di sini ialah kajian terhadap permasalahan dilihat dan segi kelayakannya. Sebagai acuan dapat diajukan beberapa hal berikut.<br />1. konteks, situasi atau iklim di mana masalah terjadi<br />2. kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah<br />3. keterlibatan komponen, aktor dalam terjadinya masalah<br />4. kemungkin adanya alternatif solusi yang dapat diajukan<br />5. ketepatan dan lama waktu yang diperlukan untuk pemecahan masalah<br />Analisis masalah tersebut dipergunakan untuk merancang rencana tindakan baik dalam menentukan spesifikasi/jenis tindakan, keterlibatan aktor yang berkolaborasi (berperan), waktu dalam satu siklus, identifikasi indikator perubahan peningkatan dan dampak tindakan, cara pemantauan kemajuan, dan lain-lain. Formulasi alternatif solusi yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan hanya mungkin dapat dilakukan jika analisis masalah dapat dilakukan dengan balk.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-72958716455674140902010-03-17T07:05:00.001-07:002010-03-17T07:05:39.742-07:00Pra Penulisan IlmiahAda beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah hasil telaah pustaka yaitu:<br />a. Inventarisasi ide atau gagasan.<br />b. Memilih ide atau gagasan<br />c. Ubah ide menjadi topik dan judul tulisan.<br />d. Buat rancangan tulisan.<br />e. Berdasarkan kerangka tulisan, himpun sumber bacaan yang sesuai.<br />f. Buat intisari-intisari sumber bacaan yang dapat berupa fakta, data atau informasi..<br />g. Susun intisari-intisari ke dalam sub judul yang sesuai pada kerangka tulisan.<br />h. Pengolahan data, fakta atau informasi.<br />i. Metode analisis dan sintesis.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Inventarisasi ide atau gagasan</span><br />Mungkin anda pernah terbangun di tengah malam. Saat terbangun terlintas sebuah ide/gagasan. Atau mungkin anda mimpi dan anda terkesan dengan mimpi anda dan kemudian muncul ide. Atau saat anda santai juga tercetus ide. Atau di saat-saat lain yang tak terduga. Apa yang anda lakukan? Mengabaikan, menunda mencatat, segera mencatat atau tindakan lainnya?<br />Sebuah ide seringkali muncul tanpa terduga-duga seperti yang saya ilustrasikan di atas. Oleh karena itu, mungkin sekali anda sering mengabaikannya. Mungkin anda akan bergumam: ”Ah, nantilah mencatatnya”. Atau: ”Ah tak pentinglah itu”. Atau gumaman-gumaman senada lainnya. Tapi apa yang terjadi? Sebagian besar ide yang tercetus yang tidak didokumentasikan akan menguap entah kemana. Ini sangat tidak efisien. Sebab, mungkin sekali ketika anda berniat menulis sesuatu mengalami kesulitan dalam mendapatkan ide. Padahal, mungkin sekali ide atau gagasan tersebut telah pernah terlintas dalam pikiran anda. Coba jika saat itu pula anda mencatatnya, pastilah anda tidak akan kesulitan mendapatkan ide. Saran saya, anda dapat menuangkan ide anda dalam buku ide.<br />Sebuah ide dapat dimunculkan melalui berbagai jalan antara lain dengan imajinasi, membaca, komunikasi pribadi dengan para ahli, focus group discussion, menghadiri seminar, atau cara-cara lain yang lebih spektrakuler seperti mimpi.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Memilih ide</span><br />Tidak semua ide dapat anda tulis. Banyak alasan untuk itu. Mungkin ide itu kurang hangat atau kurang menarik. Mungkin juga hangat dan menarik tetapi anda tidak mampu menulisnya. Atau sejumlah alasan lainnya. Oleh sebab itu, ide-ide yang tertuang dalam buku ide dapat anda pilih. Lalu apakah ide yang tidak dipilih kita buang? Tentu saja tidak. Simpan saja. Mungkin sewaktu-waktu anda membutuhkannya.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ubah ide menjadi topik tulisan</span><br />Ide terpilih itulah yang kemudian dijadikan topik tulisan anda. Ada beberapa syarat agar topik tulisan benar-benar dapat diangkat menjadi sebuah tulisan yang menarik, yaitu: a) pertimbangkan apakah topik tersebut menarik baik bagi anda maupun pembaca?; b) apakah anda yakin mampu menulisnya?; c) cukupkah sumber bacaan dari topik yang anda pilih? Ketiga pertanyaan tersebutharus anda jawab sebelum anda menulis.<br />Buatlah topik secara garis besar, sebagai pedoman untuk membuat kerangka tulisan. Topik dapat langsung menjadi judul, atau dapat pula dari topik anda turunkan sebuah judul sementara. Saya anggap sementara, karena bisa jadi judul akan berubah setelah anda selesai menulis draft atau selesai menulis.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Buat rancangan tulisan</span><br />Setelah anda menentukan topik tulisan, sebaiknya anda membuat kerangka tulisan. Kerangka ini berguna sebagai pedoman agar anda tidak menulis sesuatu yang diluar topik tulisan anda. Sesuaikan kerangka dengan judul atau topik yang anda pilih.<br />Di bagian ini anda dapat merancang bagaimana sumber-sumber bacaan nantinya dikumpulkan dan disusun. Apakah anda akan menyajikannya dalam bentuk tabel, gambar, ilustrasi atau kombinasinya. Hal ini perlu anda perhatikan agar anda mempunyai pedoman ketika anda menyusun tulisan ilmiah. Dengan cara ini anda akan menulis sebuah karya secara efisien dan efektif.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Himpun sumber bacaan yang sesuai</span><br />Langkah selanjutnya adalah anda mencari bahan bacaan yang sesuai dengan topik tulisan anda yang telah dirangkum dalam bentuk kerangka tulisan. Baca sumber bacaan secara efisien agar anda tidak banyak kehilangan waktu hanya membaca bahan bacaan yang sebenarnya kurang begitu anda perlukan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Buat intisari-intisari</span><br />Sumber-sumber bacaan yang anda peroleh, kemudian dibuat intisarinya, dan ditulis kembali dengan kalimat anda sendiri. Hindari sejauh mungkin anda hanya memindahkan kalimat orang ke dalam tulisan anda. Ini akan sangat merugikan anda sendiri. Sebab, dengan cara itu anda kehilangan kesempatan untuk berlatih membuat kalimat atau alinea dalam suatu tulisan yang utuh. Akibatnya, kreatifitas anda terganggu, yang pada akhirnya anda tidak akan mampu menghasilkan karya ilmiah yang baik. Orisinalitasnya rendah! Malah, cenderung plagiat!<br />Disini anda dapat menyusun data, fakta atau informasi baru yang anda intisarikan dari bahan bacaan. Data dapat anda sajikan dalam bentuk tabel, gambar, ilustrasi, teks atau kombinasinya.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Susun intisari-intisari</span><br />Intisari-intisari yang telah anda buat disusun ke dalam sub-sub judul yang sesuai dalam kerangka tulisan. Intisari tersebut dirangkai sehingga kalimat yang satu saling berkesinambungan. Demikian pula antar alinea harus sinambung. Tempatkan tabel, gambar atau ilustrasi ke dalam sub-sub judul yang sesuai. Jika anda mengalami kesulitan dalam memasukkan data ke dalam sub-sub judul, anda dapat menempatkannya sementara di sub judul yang anda nilai paling mendekati.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pengolahan data, fakta atau informasi</span><br />Pada tahapan ini anda menganalisis intisari yang berupa data, fakta atau informasi. Data dapat anda analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif, bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Atau dapat pula bergantung kepada tujuan dari karya anda. Ada banyak cara untuk menganalisis tulisan ilmiah. Salah satu yang sering digunakan adalah analisis isi atau content analysis. Disini anda menafsirkan dan mengintisarikan suatu tulisan ilmiah. Pada tahap ini anda harus hati-hati menafsirkan sebuah tulisan. Tafsirkan tulisan secara seimbang dan sesuai fakta yang disajikan. Artinya anda harus menganalisis secara obyektif, bebas dari kepentingan anda sendiri alias subyektif. Tafsir dari suatu data mungkin sekali akan berbeda antar satu ilmuwan dengan ilmuwan lainnya. Itulah sebabnya anda dianjurkan untuk membaca sumber primer. Jika dalam menganalisis data anda menggunakan program komputer tertentu, maka sebaiknya anda sebutkan spesifikasinya.<br />Hasil analisis data tersebut anda jelaskan secara singkat, padat dan akurat pada bagian analisis dan sintesis.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Analisis dan Sintesis (Hasil dan Pembahasan)</span><br />Pada bagian analisis anda dapat menguraikan permasalahan yang ditemukan. Anda disini dapat membuat perbandingan-perbandingan antara satu sumber bacaan dengan sumber bacaan lainnya. Anda dapat mengulas kelemahan-kelemahan yang anda temukan dalam sumber-sumber bacaan. Anda dapat mengulas pula kelebihan-kelebihan yang anda temukan, dan manfaat yang dapat dipetik dari sumber tulisan yang ada.Hasil perbandingan tersebut kemudian anda satukan menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh dan utuh (holistik). Cara untuk menganalisis permasalahan dalam sumber bacaan harus ditulis secara singkat dan padat dalam bagian metode penulisan ini.<br />Pada bagian sintesis anda dapat mengemukakan ide atau gagasan baru untuk memecahkan masalah yang anda temukan. Disini anda dapat secara luas memberikan komentar, membahas, atau bentuk lainnya secara argumentatif. Spekulasi mungkin dibolehkan dalam batas-batas tertentu.<br />Hasil sintesis ini pada dasarnya adalah berupa data, fakta atau informasi, atau ide baru, yang belum pernah ditulis oleh penulis lainnya. Disinilah karya anda. Disinilah intisari karya anda. Jika anda hanya sampai mengumpulkan informasi-informasi saja, maka itu bukanlah suatu karya ilmiah, melainkan hanya suatu kumpulan-kumpulan informasi. Cara untuk menghasilkan ide/gagasan baru tersebut dijelaskan dalam bagian metode penulisan ini.<br />Bagian analisis dan sintesis merupakan bagian inti tulisan dari sebuah tulisan ilmiah hasil telaah pustaka. Pada bagian ini anda dapat menggunakan pola pikir induktif, deduktif atau kedua-duanya. Mana yang lebih tepat? Bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Bergantung pula kepada pertanyaan tulisan (perumusan masalah), hipotesis (jika ada) dan tujuan anda menulis.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-85073678755199713962010-03-17T07:02:00.000-07:002010-03-17T07:03:23.891-07:00Metode IlmiahMetode ilmiah merupakan suatu prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru/ pengembangan pengetahuan yang telah ada.<br /><br />Metode adalah langkah-langkah yang diambil menurut urutan tertentu, untuk mencapai pengetahuan yang benar, yaitu sesuatu tatacara, teknik, atau jalan yang telah dirancang dan dipakai dalam proses memperoleh pengetahuan jenis apapun, baik pengetahaun humanistik,dan historis, ataupun pengetahuan filsafat dan ilmiah, mengemukakan bahwa setiap ilmu mempunyai metode berlainan untuk menyelidiki, melukiskan, mengerti realitas.<br /><br />Penentuan metode dan teknik menganalisis data juga akan menentukan hasil dari sebuah penelitian. Metode harus dibedakan dari teknik. Dalam ilmu linguistik, metode penelitian berkisar pada dua metode besar, yaitu metode padan dan agih. Sementara tekniknya ada bermacam-macam.<br /><br />Tidak semua metode perlu dan relevan untuk digunakan dalam menganalisa data penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu berhati-hati dalam menentukan metode dan teknik analisanya. Data penelitian yang diperoleh harus benar-benar dicermati perilakunya.<br />Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:<br />1. Karakterisasi (observasi dan pengukuran)<br />2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil observasi dan pengukuran)<br />3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)<br />4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas<br /><br />Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan observasi; observasi yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat.<br /><br />Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:<br />1. Berdasarkan fakta.<br />2. Bebas dari prasangka (bias)<br />3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa.<br />4. Menggunakan hipotesa<br />5. Menggunakah ukuran objektif.<br />6. Menggunakan teknik kuantifikasi.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-33809556349491672692010-03-17T06:07:00.000-07:002010-03-17T06:09:09.499-07:00Hakikat Karya Ilmiah, Karakteristik, Jenis Karya Ilmiah, Sikap Ilmiah dan Kesalahan dalam Penulisan Ilmiah<span style="font-weight:bold;">Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah</span><br />Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.<br />Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.<br />Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.<br />Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Karakteristik Karya Ilmiah </span><br />Karakteristik sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.<br />Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Jenis-Jenis Karya Ilmiah<br />Artikel Ilmiah Popular</span><br />Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah<br />popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.<br /><br />Contoh kata ilmiah kata popular :<br />analogi kiasan<br />anarki kekacauan <br />bibliografi daftar pustaka <br />biodata biografi singkat <br />definisi batasan <br />diskriminasi perbedaan perlakuan <br />eksentrik aneh <br />final akhir <br />formasi susunan <br />format ukuran <br />friksi bagian, pecahan <br />indeks penunjuk <br />konklusi kesimpulan <br />kontemporer masa kini, mutakhir <br />kontradiksi pertentangan <br />menganalisa menguraikan <br />prediksi ramalanpasien orang sakit<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Artikel Ilmiah</span><br />Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.<br />Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Disertasi</span><br />Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.<br />Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Tesis</span><br />Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.<br />Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.<br />Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Skripsi</span><br />Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.<br />Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kertas Kerja</span><br />Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Makalah</span><br />Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.<br />Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.<br />Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">SIKAP ILMIAH</span><br />Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .<br />Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.<br />Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara ;ain :<br />Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.<br />Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.<br />Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.<br />Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.<br />Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.<br />Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.<br />Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.<br />Lebih rinci Diederich mengidentifikasikan 20 komponen sikap ilmiah sebagai berikut :<br />Selalu meragukan sesuatu.<br />Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.<br />Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental.<br />T e k u n.<br />Suka pada sesuatu yang baru.<br />Mudah mengubah pendapat atau opini.<br />Loyal etrhadap kebenaran.<br />Objektif<br />Enggan mempercayai takhyul.<br />Menyukai penjelasan ilmiah.<br />Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.<br />Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.<br />Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi.<br />Menyadari perlunya asumsi.<br />Pendapatnya bersifat fundamental.<br />Menghargai struktur teoritis<br />Menghargai kuantifikasi<br />Dapat menerima penegrtian kebolehjadian dan,<br />Dapat menerima pengertian generalisasi<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah</span><br />Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.<br />Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :<br />- salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,<br />- salah dalam menyusun struktur pelaporan,<br />- salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),<br />- salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,<br />- penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,<br />- tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),<br />- tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-39840372993225742232010-03-08T07:53:00.001-08:002010-03-08T07:55:05.637-08:00Penalaran InduktifPenalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.<br />Contoh gampang penalaran induktif ini misalnya: <br />Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.<br />Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.<br />Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.<br />___________________________________________________________<br />Kesimpulan: Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.<br /><br /><br />Penalaran ini dirintis oleh Prancis Bacon yang tidak puas dengan penalaran deduktif, dan tidak habis pikir mengapa misalnya masalah jumlah gigi kuda saja harus berdebat habis-habisan dengan menggunakan logika deduktif, bukankah pemecahannya sangat mudah? buka saja mulut-mulut kuda lalu dihitung jumlah giginya. <br />Bacon merasa bahwa jika kita terus berpijak pada penalaran deduktif semata maka dia akan berputar dari itu ke itu juga sulit untuk maju, namun kitapun harus sadar bahwa induktifnya Bacon bukan tanpa cela, antara lain karena keterbatasan dan ketidaksempurnaan indera; selain itu jika observasi inderawi dilakukan secara acak tanpa berpijak pada kesatuan konsep atau fokus maka kita seolah berjalan dalan kegelapan; pengalaman inderawi merupakan sesuatu yang bersifat tidak pasti sebab suatu fakta tidak memberikan makna untuk dirinya dan tidak menunjukkan hubungan antar mereka tanpa masuknya subjektivitas pengamatnya, jadi apakah fakta semata akan selalu mendasari pengetahuan yang konsisten dan pasti kepada kita ?!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-16600703188607508252010-03-03T06:54:00.000-08:002010-03-03T06:59:57.208-08:00Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif<br />Adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.<br /><br /><br />Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.<br /><br />Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,<br /><br />DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,<br /><br />Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-76310164817210035402010-02-25T04:36:00.000-08:002010-02-25T04:37:13.806-08:00PenalaranPenalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.<br />Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).<br />Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.<br />preposisi adalah apa yang dihasilkan dengan mengucapkan suatu kalimat. Dengan kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itu, dan bukan kalimat itu sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi yang sama, jika artinya sama<br />Jenis proposisi berdasarkan kriteria:<br />1. Berdasarkan bentuk : proposisi tunggal dan proposisi majemuk;<br />2. Berdasarkan sifatnya : proposisi kategorial dan proposisi kondisional;<br />3. Berdasarkan kualitas : proposisi posititif (afirmatif) dan proposisi negatif;<br />4. Berdasarkan kuantitas : proposisi umum (universal) dan proposisi khusus (partikular). <br /><br />Bentuk-bentuk proposisi <br />Berdasarkan dua jenis proposisi, yaitu berdasarkan kualitas dan kuantitas didapat empat macam proposisi, yaitu <br />1) Proposisi umum-positif – proposisi A<br />2) Proposisi umum-negatif – proposisi E<br />3) Proposisi khusus-positif – proposisi I<br />4) Proposisi khusus-negatif – proposisi O<br /><br /><br /><br />Data <br />Data adalah kumpulan hufuf atau angka yang belum diolah sehingga tidak memiliki arti.<br />Fakta<br />Fakta adalah berita yang disampaikan sumber dengan disertai bukti yang nyata dan terpercaya.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-68662920068782777222009-11-20T21:25:00.000-08:002009-11-20T21:27:04.370-08:00RESENSI FILM :300 HEROES OF THERMOPILAEPemain: Gerard Butler, Lena Headey, David Wenham, Dominic West, Rodrigo Santoro<br />Film ini dibuat berdasarkan novel Frank Miller, yang menggambarkan peperangan antara Raja Leonidas (Gerard Butler) dan 300 “pasukan Spartan”nya melawan pasukan Persia yang dipimpin Xerxes, Raja dan Tuhan (begitu ia menyebut dirinya sendiri) Persia. Film garapan Zack Snyder ini, menuturkan kisah Pertempuran Thermopylae dalam sejarah Yunani, di mana 300 tentara Sparta yang dipimpin Raja Leonidas bertempur dengan gagah berani melawan serangan besar-besaran Persia. <br />Film ini sangat bagus untuk hal entertainment (hiburan) walaupun bisa dikatakan film ini bukan golongan film untuk semua umur mengingat banyak menyuguhkan darah dan kekerasan, tetapi hal tersebut memang tidak dapat dilepaskan dari tema dari film ini sendiri yang berusaha menggambarkan “suasana perang” . <br />Film ini mengingatkan kita seperti bermain video game, semakin lama pasukan Xerxes yang mereka lawan semakin berbahaya sehingga satu demi satu memakan korban dari pihak Spartan<br />Sementara usaha untuk menggambarkan sisi sejarah dan legenda seperti “tertelan” oleh canggihnya teknik berperang Spartan dan terpesonanya kita kepada peperangan itu sendiri, dan tak luput juga film ini berisikan bumbu-bumbu Hollywood seperti pengkhianatan, kepahlawanan yang digambarkan di pihak Raja Leonidas dan pasukan Spartannya dan sijahat yang digambarkan pada pihak Raja Xerxes dan pasukan Persianya dan tentu saja sex dan tragedi.<br />Dan dapat kita lihat bahwa teknik yang dimainkan dalam pengolahan film inipun seperti “meminjam” teknik dari film Matrix, dan film Sin City. <br />Ada baiknya film ini mempunyai kelanjutan cerita tentang latarbelakang dari perang itu sendiri dan atau pasca perang sehingga dari sisi sejarah dan pengetahuan penonton dapat lebih mendapat wawasan yang bagus tentang sejarah. Adalah sangat sempurna bila film ini dibuat dalam bentuk sekuel atau trilogi yang mungkin dapat menjadi suatu utuhnya cerita tentang jaman itu, sehingga selain sebagai hiburan, tetapi juga sebagai gambaran sejarah yang lengkap menjadi tujuan yang utuh.<br /><br />Respon dan Efek. <br />Satu hal lagi yang menarik untuk dibahas adalah pesan yang ingin disampaikan dalam film itu, seperti yang kita tahu disatu sisi film ini meraup sukses besar-besaran. Tetapi disisi lain film ini juga menimbulkan protes dari negara-negara dikawasan Persia terutama negara Iran yang kebetulan sedang “disorot atau diawasi” oleh Amerika, setelah Amerika berhasil menggulingkan Irak dan Saddam. Raja Xerxes digambarkan sebagai pihak musuh atau "mahluk yang kasar dan suka kekerasan ketimbang sebagai umat manusia." (meminjam istilah yang dipakai oleh pihak Iran pada saat melontarkan protes terhadap film ini kepada pihak hollywood dan Warner Bross).<br />Hal ini kembali mengingatkan kita kepada film “Rambo” yang menggambarkan kepahlawanan John Rambo di Vietnam, dan selalu menang sebagai salahsatu propaganda Amerika untuk menolak kenyataan bahwa mereka menderita kekalahan dalam perang Vietnam tersebut, sebagai salah satu film yang mempunyai “tugas” sebagai alat propaganda untuk mendapatkan simpati dunia.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-47369541127069817262009-11-06T19:51:00.000-08:002009-11-06T19:54:04.403-08:00Resensi Buku Tutorial 3 Hari Menggunakan Microsoft Word 2003<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7VUEnFfXfs5rdk83WukjF7XcIcLHFomx1UefLR_uujRl3OGvwHG_cDgxqT3Celr5zreMgrAER_fNGnMiZDSesxAmfgD8pYXmVdIhFhCeDNNeJByaaCld9b5G2BWEcghXv1UqOGDQtb4c/s1600-h/computer_tutorial+3+hr+mgnkn+ms+word+03.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 130px; height: 188px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7VUEnFfXfs5rdk83WukjF7XcIcLHFomx1UefLR_uujRl3OGvwHG_cDgxqT3Celr5zreMgrAER_fNGnMiZDSesxAmfgD8pYXmVdIhFhCeDNNeJByaaCld9b5G2BWEcghXv1UqOGDQtb4c/s320/computer_tutorial+3+hr+mgnkn+ms+word+03.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5401204960400923010" /></a><br /><br />ISBN 979-731-569-x <br />Penulis : Wahana<br />Penerbit : Andi <br />16 x 23cm, 186 hlm<br />Cetakan III, 2006<br />Harga Awal: Rp.26000\<br /><br /><br />Buku ini menjelaskan dasar-dasar penggunaan aplikasi Microsoft Word 2003, salah satu aplikasi dalam paket MS Office 2003. Pembahasan buku ini meliputi pemberian petunjuk awal bagi pengguna pemula dalam mengoperasikan Microsoft Word beserta pengenalan tampilan dan fungsi yang ada di dalamnya. Pada bagian selanjutnya, pembaca akan dipandu membuat dan memodifikasi sebuah dokumen, termasuk petunjuk memformat dokumen yang telah disusun. Buku ini sangat cocok bagi pemula yang ingin menguasai teknik penyusunan lembar dokumen secara cepat dan singkat. <br /><br />Pokok bahasan :<br />Mengenal Area Kerja Microsoft Word<br />Mengoperasikan Microsoft Word<br />Mengedit Teks<br />Mengatur Format Paragraf<br />Menyisipkan Gambar pada Dokumen<br />Membuat Tabel<br />Memanfaatkan Fasilitas Drawing<br />Mengatur Format Halaman<br />Mencetak Dokumen!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-24255064615935642352009-11-06T19:38:00.000-08:002009-11-06T19:39:04.678-08:00Opini Mengatasi Kecurangan Dalam TIDunia teknologi informasi yang berkembang sedemikian cepat sungguh diluar dugaan, tetapi perkembangan ini diikuti pula dengan kejahatan teknologi informasi. Dan karena kejahatan ini pula menyebabkan banyak orang harus membayar mahal untuk mencegahnya dan menaati hukum yang ada.<br /><br />Apa saja cara-cara untuk mencegah kejahatan komputer :<br /><br />1. Memperkuat hokum<br />Kini dengan hukum dunia teknologi informasi diperkuat maka setiap orang tidak seenaknya lagi melannggar hukum, karena bisa-bisa digiring sampai ke kantor polisi. Organisasi industri seperti Software Publishers Association (SPA) segera dibentuk setelah maraknya pembajakan perangakat lunak dalam sekala besar maupun kecil. (Pembajakan perangkat lunak komersial sekarang merupakan tindak pidana berat, bisa dienjara maksimal 5 tahun dan didenda hingga 250.000 dollar bagi siapa saja yang terbukti memakai peragkat bajakan). Dengan memperkuat hukum ini minimal akan mengurangi resiko kejahatan Teknologi informasi.<br /><br />2. CERT : Computer Emergency respose Team<br />Pada tahun 1988, setelah internet tersebar luas, Departemen pertahanan AS membentuk CERT. Meskipun lembaga ini tidak mempunyai wewenang untuk menahan atau mengadili, CERT menyediakan informasi internasional dan layanan seputar keamanan bagi para pengguna internet. CERT hadr sebagai pendamping pihak yang diserang, membantu mengatasi penggangu, dan mengevaluasi sistem yang telah megalami serangan untuk melindunginya dari gangguan dimasa yang akan datang.<br /><br />3. Alat pendeteksi kecurangan perangkat lunak deteksi berbasis aturan.<br />Dalam teknik ini pengguna, semisal pedagang membuat file negatif yang memuat kriteria yang harus dipenuhi oleh setiap transaksi. Kriteria ini meliputi nomor kartu kredit yang dicuri dan juga batas harganya, kecocokan alamat rekening pemegang kartu dan alamat pengiriman, dan peringatan jika satu item dipesan dalam jumlah besar.<br /><br /><br />Perangkat Lunak Model Prediktif-Statistik<br />Dalam teknik ini dilakukan pemeriksaan pada berton-ton data dari transaksi sebelumnya. Tujuannya untuk membuat diskripsi matematis tentang kecurangan transaksi yang biasa terjadi. Perangkat lunak ini menghitung pesanan yang masuk menurut skala rasio yang didasarkan pada kemiripan profil kecurangan. Semisal jika beberapa pencuri yang telah mendapatkan nomor telpon perusahaan anda dengan cara menyadap pembicaraan – melakukan pembicaraan kesuatu negara padahal anda tidak pernah melakukannya, maka perangkat lunak AT&T akan melakukan aktivitas yang tidak biasa lalu memanggil anda untuk mengetahui apakah anda yang melakukan panggilan tersebut.<br /><br />Perangkat Lunak Manajemen Internet Pegawai (EIM)<br />Program yang dibuat oleh Websense, SurfControl, dan Smartfilter yang digunakan untuk memantau berapa banyak waktu yang dihabiskan para manusia yg diweb dan untuk memblokir akses ke situs judi atau porno perangkat lunak penyaring Internet<br /><br />Beberapa perusahaan menggunakan perangkat lunak penyaring filter khusus untuk memblok akses ke pornogafi, download music bootleg, dan situs Internet lain yang tidak dikehendaki yang kemungkinan akan diakses pengawasan secara elektronik perusahaan menggunakan berbagai jenis pengawas elektronik yang menyertakan teknologi pemantau audio dan visual, membaca email dan blog, dan merekam keystroke.<br /><br />Dengan berbagai cara pencegahan diatas memang akan mengurangi kejahatan di dunia maya, namun semuanya itu kembali kepada kita sebagai pengguna Teknologi Informasi, selama kita semua masih memakai cara-cara dan etika yang benar pasti perkembangan IT akan terus melaju secara positf. Dan sampai sekarang metode pencegahan masih terus dikembangkan dengan beraneka ragam dan akan terus berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan Teknologi Informasi.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-43058496570287904452009-10-23T06:35:00.001-07:002009-10-23T06:38:02.638-07:00PuisiLuka Hati<br /><br />Tahu kah kamu akan sikap mu terhadap diriku<br />Dingin seperti salju, keras seperti batu<br />Aku hanya ingin kau merasakan sakitnya hatiku<br />Lebih dari sekedar tamparan dan caci-maki<br />Masih adakah sedikit rasa yang bisa kau beri untukku<br />Masih adakah sisa ruang dihatimu yang bisa ku singgahi<br />Tak ada lagi senyummu<br />Tak ada lagi canda tawamu<br />Hanya dinding kamar yang mengerti akan diriku<br />Hanya rintik hujan yang menemani diriku<br />Kuharap kau dapat mendengar jeritan hatiku<br />Hingga suatu saat nanti kau akan sadar betapa berharganya diriku<br /><br /><br />Masalalu<br /><br />Hari demi hari bergati, membuka lembaran baru<br />Hanya menyisakan kenangan pahit yang sukar tuk di hilangkan<br />Angin pun bertiup kencang<br />Menghempas rambutku yang terurai<br />Terfikir di benakku<br />Kenapa waktu terasa sangat cepat berlalu<br />Adakah seseorang yg dapat menghentikan waktu<br />Agar ku bisa menghapus semua kesalahan yang pernah kulakukan<br />Tak henti-henti ku memikirkannya<br />Sampai akan ku temukan <br />Semua jawaban yang aku cari<br />Walau hingga akhir hayatku!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-38684098119391661012009-10-19T04:24:00.000-07:002009-10-19T04:25:07.598-07:00Cinta SemuDi sebuah kota kecil di Jakarta, disitulah aku memulai kehidupan ku sebagai mahasiswa. Disanalah aku belajar berbagai hal dan disana jugalah aku menemukan jati diri ku dan disanalah aku menemukan cinta sejati walaupun hanya sesaat. <br /> Seiring berjalannya waktu aku mencoba untuk beradaptasi di kota tersebut. Aku mencoba bergaul dengan anak-anak yang tinggal di kota tersebut, sifat mereka berbeda jauh dengan sifat anak-anak di kota yang pernah aku tinggalkan dulu, aku merasa sangat asing tinggal di negeri orang, tetapi demi mencapai cita-cita, aku selalu mencoba bersabar walaupun selalu bertentangan dengan isi hati ku, hingga ada seorang wanita yang mulanya aku menganggapnya sebagai teman yang bisa mengeti diriku.<br /> Di sebuah Universitas aku mengenalnya. Dia hanya seorang wanita biasa sama seperti wanita-wanita lainnya. Seiring berjalannya waktu aku pun mulai tertarik dengan nya, awalnya aku hanya berfikir kalau dia itu bisa menjadi teman wanita ku seperti salah seorang temanku dulu, tetapi hatiku berkata berbeda. Lama kelamaan perasaan ku pun mulai berubah yang tadi nya aku hanya berharap dia menjadi seorang teman yang bisa mengeti diri ku apa adanya hingga muncul lah perasaan sayang kepadanya.<br /> Waktu pun terasa sangat cepat berlalu hingga malam itu tiba. Aku mencoba memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan isi hatiku kepada nya, namun ia tidak memberikan satu jawaban yang pasti. Aku pun merasa putus asa.<br /> Tiga hari kemudian entah kenapa ia mengajak ku pergi kesebuah tempat yang belum pernah aku datangi, aku tak tahu apa maksudnya ia mengajak ku ketempat tersebut, dan aku tak pernah berharap banyak kalau dia bisa menerima diriku untuk menjadi pacarnya. Dan aku tak menduga dia mengucapkan kata-kata termanis yang pernah aku dengar dalam hidup ku. Sejak itulah aku mulai merasakan ada yang berubah dalam diriku, walaupun perubahan itu secara bertahap.<br /> Semenjak itulah aku mulai merasakan kebahagiaan dalam hidupku. Kami telah melewati waktu bersama selama dua bulan penuh hingga akhirnya cobaan terberat dalam hidupku datang. Tanpa alasan yang jelas, dia memutuskan aku begitu saja. Aku selalu bertanya-tanya dalam hatiku “ apa kesalahan yang penah aku buat kepada nya” tetapi aku tak berani untuk mengungkapkan isi hatiku kepada nya. Aku tak mau melukai hati seorang wanita yang sangat aku cintai. Karena aku selalu memegang prinsip dalam hidupku “biarlah aku yang terluka asalkan jangan pernah melukai perasaan orang lain”.<br /> Aku sangat terluka walaupun aku telah berusaha untuk menutupi rasa luka di dalam hati ku, aku mencoba untuk mengungkapkan apa penyebab ia memutuskan hubungan ini begitu saja. Dengan bantuan salah seorang temanku aku mendapatkan sedikit demi sedikit informasi yang aku butuhkan, hingga aku tahu kenapa ia memutuskan hubungan cinta ini. Aku sangat kecewa kepada nya kenapa ia selalu membohongi diriku, padahal aku tak pernah sekali pun berbohong kepada dirinya.<br />Seandainya ia terus terang kepada ku pasti ku akan memakluminya dan aku akan membiarkan nya pergi dari diriku, tetapi kenapa ia harus meninggalkan aku dengan cara seperti ini disaat aku mulai bisa menerima ia apa adanya, saat aku mulai cinta kepadanya, disaat aku mulai menyayanginya, KENAPA……??<br />Aku pun mulai frustasi, dan aku tak pernah bisa untuk melupakan diri nya dari dalam pikiran ku, dan aku selalu bertanya kenapa ia bisa melakukan hal seperti itu tarhadap diriku. Hingga hari itu tiba, dimana aku mulai bisa untuk melupakan diri nya, dan aku sudah mengambil sebuah keputusan “ aku tidak akan pernah mengganggu hidup nya lagi”, dengan keputusan itu aku mungkin akan bisa melupakan diri nya.<br />Aku hanya berharap aku bisa menemukan cinta sejati ku yang bisa menerima aku apa adanya, semoga ia bahagia dengan apa yang telah ia pilih, semoga semua ini adalah yang terbaik buat kita, dan Tuhan pun telah menunjukkan kepada ku siapa ia sebenarnya. Terima kasih tuhan atas segala petunjuk yang telah kau berikan kepada ku hingga membuat ku sadar akan satu hal “masih banyak wanita yang lebih baik dibandingkan dirinya di dunia ini”.<br />Semoga di suatu saat nanti aku menemukan seseorang yang bisa mengerti diri ku apa adanya.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-81551147395742743842009-10-16T09:34:00.001-07:002009-10-16T09:35:01.225-07:00Cara Membuat Virus Dalam Sekejab !Masih ingat dengan virus Aksika? Virus “open source” yang satu itu memang memiliki banyak sekali varian. Tidak heran karena source code-nya memang disedia kan bebas di Internet, jadi siapapun dapat dengan mudah mengubah dan meng-compile source code-nya dan jadilah varian baru.<br /><br />Berawal dari kemudahan itulah, banyak virus maker ataupun programer pemula mencoba–coba untuk membuat virus tanpa perlu repot. Paling yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan seputar operating system dan programming.<br /><br />Namun kemudahan itu belum seberapa, bila dibandingkan dengan menggunakan program Virus Generator. Dari namanya saja, kita sudah dapat mengira kegunaan dari program tersebut. Ya, Virus Generator merupakan program untuk dapat membuat virus secara mudah dan instan.<br /><br />Bermula dari sampel sebuah virus yang lumayan banyak dikirimkan oleh pembaca kepada kami. PC Media Antivirus mengenalnya dengan nama Gen.FFE-Fajar, namun antivirus lain ada juga yang menyebutnya dengan nama Brontok.D. Dengan penyelidikan sederhana akhirnya diketahui bahwa virus tersebut dibuat menggunakan Virus Generator.<br /><br />Fast Firus Engine (FFE)<br />Pembuat Generator tersebut menamakan program buatannya itu dengan nama Fast Firus Engine. Seperti yang terlihat pada program ataupun situs pembuatnya, ia memberitahukan bahwa program ini hanya untuk tujuan pembelajaran dan tidak untuk tindakan merusak. Namun tetap saja, bila program ini sudah jatuh ke tangan yang salah, pasti akan digunakan untuk pengrusakan.<br /><br />Virus Generator ini dibuat menggunakan bahasa Visual Basic dan di-compress menggunakan packer tELock. Dalam paketnya terdapat dua buah file, yakni Fast Firus Engine.exe dan data.ex_. Fast Firus Engine. exe merupakan program utama dalam pembuatan virusnya dan sementara file data.ex_ sebenarnya merupakan badan virus asli yang belum dimodifi kasi.<br /><br />Saat file Fast Firus Engine.exe dijalankan, maka pengguna akan dihadapkan pada sebuah interface. Anda hanya disuruh mengisikan nama virus, nama pembuat, dan pesan-pesannya. Lalu dengan menekan tombol Generate, maka jadilah virus Anda.<br /><br />Cara kerja dari Generator tersebut sebenarnya sangat sederhana. Ia hanya menambahkan data yang Anda masukkan tadi ke bagian akhir file virus asli (data.ex_). Nantinya informasi tersebut digunakan oleh virus dalam proses infeksi.<br /><br />Bagaimana Virus Menginfeksi?<br />Virus hasil ciptaan FFE memang terlihat sederhana. Sama seperti Generatornya, ia juga dibuat menggunakan bahasa Visual Basic yang di-compile dengan metode Native- Code. Lalu di compress menggunakan tELock agar ukurannya semakin kecil. Virus ini memiliki ukuran tubuh asli sebesar 55.296 bytes.<br /><br />Saat virus kali pertama dieksekusi, ia akan membuat beberapa file induk di beberapa lokasi. Seperti di direktori \%WINDOWS%\, akan terdapat file dengan nama.exe, Win32 exe, activex.exe, dan %virusname% (nama virus sesuai yang diisikan oleh sang pembuatnya pada Generator). Di \%WINDOWS%\ %system32%\ akan terdapat file copy.pif, _default.pif, dan surif.bin. Selain itu, ia juga mengubah atau membuat file Oeminfo.ini yang merupakan bagian dari System Properties. Jadi apabila komputer Anda terinfeksi oleh virus hasil generate dari FFE, maka pada System Properties akan terdapat tulisan “Generated by Fast Firus Engine”.<br /><br />Di direktori \%WINDOWS%\%System%\ akan terdapat beberapa file induk lagi yang menggunakan nama yang sama seperti file system milik Windows, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass.exe, smss.exe, svchost. exe, dan winlogon.exe.<br /><br />Dan tak lupa, pada root drive pun akan terdapat file dengan nama “baca euy.txt” yang berisikan pesan–pesan dari si pembuat virus. Jadi pada saat membuat virus dengan menggunakan Generator tersebut, maka pembuatnya akan disuguhkan beberapa kotak input, seperti Author of the virus, Name of the virus, dan Messages. Nah, isi dari kotak messages ini yang nantinya ditampilkan pada file “baca euy.txt” tersebut.<br /><br />Setelah virus berhasil meng-copy-kan file induknya ke dalam sistem tersebut, ia akan menjalankan file induk tadi, sehingga pada memory akan terdapat beberapa process virus, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass. exe, smss.exe, svchost.exe, dan winlogon.exe. Nama process yang mirip dengan process/services milik Windows tersebut mungkin sengaja untuk mengecoh user. Untuk membedakannya, Anda dapat melihat path atau lokasi process tersebut dijalankan. Process virus ini biasanya berjalan di direktori System sementara process/services milik Windows yang running biasanya berasal dari direktori System32.<br /><br />Mengubah Registry<br />Virus ini menambahkan beberapa item startup pada registry agar pada saat memulai Windows ia dapat running secara otomatis atau untuk mengubah setting-an Windows agar sesuai keinginannya. Informasi mengenai registry yang diubahnya tidak akan dapat dengan mudah kita lihat karena dalam kondisi terenkripsi.<br /><br />Yang ia ubah adalah seperti nilai dari item Userinit, yakni dengan menambahkan parameter ke file induk. Pada key HKEY_CURRENT_ USER\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Windows\Load juga akan diubah itemnya agar mengarah ke file induknya dengan nama Activex.exe. Pada HKEY_CURRENT_USER \Software\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Run\ akan terdapat item baru dengan nama present. Key HKEY_ LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Run\ akan terdapat item baru juga dengan nama Default dan %username%, username di sini merupakan nama user yang sedang aktif saat itu.<br /><br />Virus hasil generate dari FFE juga mengubah shell extension untuk file .exe, yakni dengan mengubah type information dari Application menjadi File Folder. Setting-an folder Options juga diubah agar tidak menampilkan extension dan setiap fi le dengan attribut hidden. Dan agar dapat aktif pada safe-mode, ia pun mengubah nilai dari item SafeBoot.<br /><br />Dengan menggunakan bantuan registry Image File Execution Options, virus ini juga menambahkan item baru pada section tersebut dengan nama cmd.exe, msconfi g.exe, regedit.exe, dan taskmgr.exe. Maksudnya adalah agar setiap user yang mengakses program dengan nama file seperti itu, maka akan di-bypass oleh Windows dan dialihkan ke file induk si virus.<br /><br />Bagaimana Virus Menyebar?<br />Virus ini dapat menyebar melalui media penyimpan data seperti flash disk. Saat Anda mencolokkan flash disk pada komputer yang terinfeksi, maka pada flash disk tersebut akan terdapat beberapa file baru, seperti explorer.exe, %virusname%.exe, dan msvbvm60.dll. Juga beberapa file pendukung seperti desktop.ini, autorun.inf agar ia dapat running otomatis pada saat mengakses flash disk tersebut.<br /><br />File virus lainnya pun disimpan pada direktori baru di flash disk tersebut dengan nama Recycled yang berisikan file Firus.pif dan Folder.htt. Kesemua file virus tersebut dalam kondisi hidden sehingga tidak terlihat.<br /><br />Virus Beraksi<br />Untuk dapat bertahan hidup, virus ini pun akan mencoba untuk memblok setiap program yang tidak ia inginkan seperti tools atau program antivirus termasuk PCMAV. Sama seperti halnya data registry yang diubah, data mengenai program apa saja yang diblok olehnya juga terdapat dalam tubuhnya dalam kondisi terenkripsi.<br /><br />Jadi, saat virus sudah stay di memory, ia akan memonitor setiap program yang diakses oleh user, yakni dengan membaca nama file dan juga caption Window. Beberapa nama file antivirus yang dicoba untuk dibloknya adalah nav.exe, avgcc.exe, njeeves.exe, ccapps.exe, ccapp.exe, kav.exe, nvcoas.exe, avp32.exe, dan masih banyak lagi yang lainnya. Termasuk beberapa program setup atau installer juga tidak dapat dijalankan pada komputer terinfeksi.<br />Pencegahan dan Penanggulangan<br />PC Media Antivirus RC19 ini dapat membersihkan komputer terinfeksi secara tuntas dan akurat 100% setiap virus yang dibuat dengan menggunakan Fast Firus Generator. Untuk menghindari aksi blok oleh virus terhadap PCMAV, silakan Anda rename terlebih dahulu file PCMAV misalnya PCMAV-CLN.EXE menjadi MERDEKA.EXE.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4916948329863752007.post-70896733459827384222009-10-16T09:32:00.000-07:002009-10-16T09:33:39.627-07:00Cara Mengecilkan Perut BuncitLatihan Praktis Untuk Mengecilkan Perut Buncit<br /><br />Memiliki perut keren,<br />dan kencang merupakan dambaan bagi hampir setiap orang, namun untuk menjadikan perut memiliki bentuk yang ideal di perlukan sedikit usaha, tidak cukup hanya dengan sit-up ratusan kali sehari. Selain sit-up olahraga seperti jogging, renang, Aerobik, Jalan Santai juga bisa membantu mengecilkan perut Anda. Tapi, latihan sekeras mungkin juga nggak bakalan bikin perut kamu oke kalau nggak diimbangi sama diet untuk mengurangi timbunan lemak di daerah perut. Oke silahkan ikuti tips berikut ini untuk mendapatkan perut seperti yang Anda idamkan.<br />Pertama pastinya, sit-up, cara pengecilan perut yang paling populer. Tapi sit-up ini lebih oke lagi kalau divariasikan dengan gerakan menyilang. Nggak hanya sekedar lurus ke atas dan ke bawah. Ketika bangun, siku kanan diarahkan ke kaki kiri, begitu juga sebaliknya secara bergantian.<br />Sebelum banyak berlatih ada beberapa hal yang perlu kamu ingat untuk menghindari “kecelakaan”.<br />1. Ketika sit-up jangan pernah menarik atau menekan bagian leper dan kepala.<br />2. Usahakan kakimu jangan bergerak. Biarkan perut yang bekerja.<br />3. Tekan ke dalam bagian perut selama latihan. <br />berikut beberapa contoh latihan ringan untuk perut.<br />1. Sit-up dasar: Berbaring lah dengan lutut terlipat dan kaki rata menyentuh lantai. Letakan tangan di belakang kepala. Dengan menggunakan otot perut, angkat bahumu. Kembali ke posisi semula dan ulangi 10-12 kali.<br />2. Berlatih dengan handuk. Berdiri tegak pegang sebuah handuk kecil di atas kepala. Kencangkan perut dan bentuk gerakan melingkar besar dengan handukmu, ulangi 8-10 kali dan putar ke arah sebaliknya.<br />3. latihan dengan bola, Duduk diatas bola dan, gerakan kaki sehingga bola menggelinding perlahan ke punggung. Jika badanmu sudah paralel dengan lantai letakkan tangan ke belakang kepala. Kemudian dengan menggunakan otot perut angkat bahu kanan menjuju arah pinggul kiri. Kembali ke posisi paralel dan ulangi sisi sebaliknya.<br />Latihan Praktis Untuk Mengecilkan Perut Buncit<br />Memiliki perut keren, dan kencang merupakan dambaan bagi hampir setiap orang, namun untuk menjadikan perut memiliki bentuk yang ideal di perlukan sedikit usaha, tidak cukup hanya dengan sit-up ratusan kali sehari. Selain sit-up olahraga seperti jogging, renang, Aerobik, Jalan Santai juga bisa membantu mengecilkan perut Anda. Tapi, latihan sekeras mungkin juga nggak bakalan bikin perut kamu oke kalau nggak diimbangi sama diet untuk mengurangi timbunan lemak di daerah perut. Oke silahkan ikuti tips berikut ini untuk mendapatkan perut seperti yang Anda idamkan.<br />Pertama pastinya, sit-up, cara pengecilan perut yang paling populer. Tapi sit-up ini lebih oke lagi kalau divariasikan dengan gerakan menyilang. Nggak hanya sekedar lurus ke atas dan ke bawah. Ketika bangun, siku kanan diarahkan ke kaki kiri, begitu juga sebaliknya secara bergantian.<br />Sebelum banyak berlatih ada beberapa hal yang perlu kamu ingat untuk menghindari “kecelakaan”.<br />1. Ketika sit-up jangan pernah menarik atau menekan bagian leper dan kepala.<br />2. Usahakan kakimu jangan bergerak. Biarkan perut yang bekerja.<br />3. Tekan ke dalam bagian perut selama latihan.<br />Nah setelah kamu siap, berikut beberapa contoh latihan ringan untuk perut.<br />1. Sit-up dasar: Berbaring lah dengan lutut terlipat dan kaki rata menyentuh lantai. Letakan tangan di belakang kepala. Dengan menggunakan otot perut, angkat bahumu. Kembali ke posisi semula dan ulangi 10-12 kali.<br />2. Berlatih dengan handuk. Berdiri tegak pegang sebuah handuk kecil di atas kepala. Kencangkan perut dan bentuk gerakan melingkar besar dengan handukmu, ulangi 8-10 kali dan putar ke arah sebaliknya.<br />3. latihan dengan bola, Duduk diatas bola dan, gerakan kaki sehingga bola menggelinding perlahan ke punggung. Jika badanmu sudah paralel dengan lantai letakkan tangan ke belakang kepala. Kemudian dengan menggunakan otot perut angkat bahu kanan menjuju arah pinggul kiri. Kembali ke posisi paralel dan ulangi sisi sebaliknya.!p@N™http://www.blogger.com/profile/14209119883634361139noreply@blogger.com0